Ini Alasan BRI (BBRI) Turunkan Suku Bunga Deposito

Bisnis.com,24 Jun 2024, 13:18 WIB
Penulis: Arlina Laras
Menara Brilian dari Bank BRI./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terpantau menurunkan suku bunga deposito hingga 50 basis poin (bps) untuk beberapa tenor pada Juni 2024.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan penurunan suku bunga deposito BRI dilakukan dalam rangka normalisasi suku bunga dengan market dan pesaing. 

“Di samping itu, [ini juga] sebagai upaya untuk menumbuhkan DPK secara selektif dan fokus dalam pertumbuhan dana murah (CASA),” ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/6/2024)

Adapun, Hendy menuturkan saat ini likuiditas BRI berada dalam kondisi yang memadai, hal ini tercermin dalam rasio LDR (bank only) pada akhir Mei 2024 yang berada di level sebesar 85%.

Sebelumnya, manajemen BRI sempat mengklaim bahwa perseroan telah menyiapkan ruang penyesuaian suku bunga deposito sebagai antisipasi kebijakan bank sentral.

Bila dilihat per Maret 2024, BRI mencatatkan LDR sebesar 83,78%. Kemampuan likuiditas bank didukung oleh raupan DPK BRI bank only mencapai Rp1.410,36 triliun. Sedangkan, CASA mencapai Rp872,4 triliun atau mencapai 61,86% dari total DPK.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan, masing-masing sebesar 4,64%; 5,91%; dan 4,1% pada Mei 2024. Sementara, pada April 2024 masing-masing tercatat sebesar 4,62%; 5,88% dan 4,05%.

“Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka tenor  3 dan 6 bulan pada Mei 2024 sebesar 5,31% dan 5,69%, menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,32% dan 5,71%,” demikian isi laporan BI yang dikutip Jumat (21/6/2024)

Sebagaimana diketahui, BRI memang menurunkan suku bunga depositonya dalam rentang waktu Mei-Juni 2024. Tercatat, tingkat suku bunga deposito untuk tenor 1 bulan dengan simpanan di bawah Rp100 juta, Rp100 juta hingga Rp2 miliar dan di atas Rp2 miliar berada di level 3,25% dari semula 3,75%.  

Sementara itu, untuk keseluruhan simpanan dengan  tenor 3 bulan suku bunga berada di level 3,5% dari 4%. Sisanya suku bunga dengan tenor 6, 12, 24 hingga 36 bulan ditetapkan sebesar 3%.

Sebelumnya, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan hal ini bisa disebabkan beberapa hal. Mulai dari kebijakan bank, bunga yang kurang kompetitif di pasar, hingga berkaitan soal perbankan yang memerlukan tambahan likuiditas. 

“Bisa juga memang bunga deposito di BRI sudah tinggi [jadi turunkan suku bunga],” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/6/2024). 

Di sisi lain, Direktur Segara Research Institut Piter Abdullah mengatakan kondisi naik turunnya suku bunga deposito perlu diteliti secara mendalam, tidak bisa hanya sekadar angka suku bunga yang terlihat secara publik. 

 “Suku bunga [deposito] bukan satu-satunya ukuran [untuk mengevaluasi kondisi suatu bank]. Ukuran lain yang perlu dipertimbangkan adalah berapa banyak cash, giro di bank sentral [BI] kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN), dan Loan to Deposit Ratio [LDR],” ujarnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini