Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) menilai prospek industri asuransi jiwa masih sangat baik, dan memanfaatkannya sebagai momentum untuk tumbuh dengan dukungan permodalan yang kuat.
CEO & Presiden Direktur MSIG Life Wianto Chen mengatakan pendapatan premi bisnis baru yang disetahunkan (APE) mencapai Rp1,3 triliun, atau tumbuh 15% YoY dan melampaui pertumbuhan industri.
Di tengah ekspansi bisnis dan pembayaran klaim kesehatan yang meningkat, perseroan tetap mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp126 miliar, serta profitabilitas dari bisnis baru (NBV) yang meningkat rata-rata 39% selama 3 tahun terakhir.
“Kondisi finansial perusahaan juga sangat sehat, tercermin dari Risk Based Capital sebesar 2011,5%, jauh di atas ketentuan minimum dari regulator 120%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2024)
Dia menambahkan, ke depannya strategi MSIG Life 2024 bertumpu pada percepatan pertumbuhan bisnis, optimalisasi operasional, dan penguatan tata kelola. Upaya ini untuk meningkatkan kinerja perusahaan, menghasilkan nilai jangka panjang dan menjadi mitra terpercaya nasabah.
“Bauran produk dan distribusi semakin seimbang, premi renewal tumbuh 17,6% YoY dan premi reguler tumbuh lebih dari 50% YoY,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur MSIG Life Herman Sulistyo menjelaskan pendapatan Perusahaan dari kanal keagenan di 2023 tumbuh 110% YoY.
“Sehingga, menempatkan kanal ini sebagai tulang punggung bisnis Perusahaan bersama dengan kanal bancassurance,” ucapnya.
Menurutnya, kondisi ini makin memperkuat upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan, memperkuat jaringan retail, meningkatkan inklusi sekaligus literasi asuransi di Indonesia.
Sementara itu, Direktur MSIG Life Andrew Bain mengatakan perusahaan juga terus berinovasi optimalisasi operasional, dengan meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional melalui transformasi digital.
“Penerapan digitalisasi, otomasi, serta penerapan artificial intelligence (AI), salah satunya berhasil membuat nasabah bisa mendapatkan perlindungan dengan lebih cepat, karena 96% pengajuan asuransi dilakukan secara digital (E-SPAJ) dan, bagi yang memenuhi syarat, proses verifikasinya hanya memakan waktu 3 menit,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel