Terungkap! Dampak Serangan Ransomware PDN ke Industri Fintech

Bisnis.com,25 Jun 2024, 20:13 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Ilustrasi pinjaman online atau fintech lending./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) menuturkan dampak dari serangan Ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) pada industri fintech. 

Direktur Pemasaran, Komunikasi & Pengembangan Komunitas AFTECH Abynprima Rizki menuturkan bahwa sejauh ini belum ada laporan dari para pelaku usaha di industri fintech terkait permasalahan PDN yang terjadi di Tanah Air. 

“Sejauh ini belum ada laporan dari industri kepada AFTECH terkait soal tadi down-nya PDN,” terangnya kepada Bisnis usai acara Battle Against Digital Manipulation: Addressing the Deepfake Challenge Across Industries pada Selasa (25/6/2024). 

Abynprima menyatakan bahwa perusahaan fintech umumnya memiliki mitra sendiri dalam menentukan penyimpanan data-datanya. Contohnya seperti menggunakan Amazon Web Service dan Alibaba Cloud. 

Meskipun sejauh ini belum ada laporan dari industri fintech, hal ini berdampak pada kekhawatiran masyarakat umum terkait kebocoran data, yang dapat mengurangi kepercayaan terhadap infrastruktur keamanan di Indonesia. 

Contohnya, hal ini bisa saja menimbulkan ketidakpercayaan bagi pihak-pihak non-pemerintah, menimbang gangguan yang terjadi pada PDN. 

“Kami berharap Kominfo bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya dan kita mendukung mereka," tambahnya.

Untuk memitigasi terpangkasnya kepercayaan masyarakat, menurutnya industri fintech di Indonesia perlu untuk memperkuat tata kelola atau Governance Regulatory Compliance (GRC) dan infrastruktur keamanan. 

Selain itu, perusahaan fintech di Indonesia terbangun atas kerangka regulasi yang diciptakan oleh regulator. Lantaran termasuk dalam sektor keuangan, fintech diatur sangat ketat karena menyangkut kepentingan orang banyak. 

Kemudian, untuk mendaftar menjadi anggota AFTECH dan mendapatkan lisensi OJK, perusahaan perlu untuk memenuhi persyaratan keamanan yang ketat. Contohnya seperti cloud apa yang digunakan dan dimana penyimpanan datanya. 

Untuk itu, menurutnya, perusahaan perlu menciptakan rasa aman dan nyaman dari sudut pandang konsumen. 

“Jadi saya [sebagai konsumen] sudah berjaminan bahwa platform yang saya gunakan itu memang sudah punya teknologi security yang diadopsi atau diimplementasi dengan baik. Penyimpanan datanya juga baik,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini