Aplikasi BCA Mobile Error Nasabah Tak Bisa Transaksi, Ini Imbauan BCA!

Bisnis.com,26 Jun 2024, 12:40 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Aplikasi BCA mobile/Bisnis-Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan mobile banking BCA Mobile milik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengalami gangguan. Nasabah tak bisa melakukan sejumlah transaksi di platform digital tersebut.

Di media sosial X, sejumlah nasabah BCA mengungkapkan kendalanya saat bertransaksi menggunakan mobile banking BCA.

"Mau cek saldo ga bisa-bisa. indikatornya biru mulu padahal signal oke," kata salah satu pengguna X dengan nama akun @revatiani1 pada Rabu (26/6/2024).

Begitu juga dengan pengguna mobile banking BCA lainnya di X. "Saya nggak bisa lakukan transaksi karena lampu indikatornya biru terus," tulis akun @melodyfs_.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility Hera F. Haryn mengatakan sehubungan dengan kendala yang terjadi dalam mengakses BCA Mobile pada Rabu (26/6/2024), BCA memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Saat ini kami dalam proses perbaikan agar layanan dapat beroperasi dengan normal kembali. Proses pemulihan sudah terjadi secara bertahap. Kami akan menginformasikan kembali jika sistem telah kembali normal sepenuhnya," kata Hera kepada Bisnis pada Rabu (26/6/2024).

Nasabah tetap dapat melakukan layanan transaksi lainnya melalui aplikasi myBCA, Internet Banking (Klik BCA), ATM, EDC, dan Kantor Cabang BCA terdekat.

Imbauan BCA

Adapun, seiring dengan gangguan tersebut, BCA memberikan imbauan. "Kami juga mengimbau kepada nasabah BCA untuk senantiasa berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan BCA," kata Hera.

BCA mengingatkan nasabah agar senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankannya. Sebab, data perbankan merupakan data sensitif.

Sektor perbankan juga memang menjadi sektor yang rawan terkena serangan siber. Berdasarkan data dari Checkpoint Research 2022, sektor jasa keuangan termasuk perbankan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya. 

Sementara, data International Monetary Fund (IMF) pada 2020 menyebutkan total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar US$100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini