IHSG Akhir Semester I/2024 Rawan Profit Taking, Cek Rekomendasi Sahamnya

Bisnis.com,27 Jun 2024, 20:21 WIB
Penulis: Artha Adventy
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan rawan profit taking pada perdagangan besok, Jumat (28/6/2024). 

Tim Analis Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG uji resistance 6.960 pada perdagangan, Kamis (27/6/2024). Terdapat gap-up dari pergerakan IHSG Kamis. 

“Positive slope MACD melebar, tapi Stochatic RSI berada di 100%. Volume transaksi relatif berada pada average value,” tulis Tim Phintraco, dikutip Kamis (27/6/2024). 

IHSG pada hari ini ditutup naik 0,90% atau 62 poin ke posisi 6.967. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 6.915 hingga 6.968.  

Sebanyak 306 saham naik, 239 saham turun dan 239 saham stagnan. Adapun saham yang beredar tercatat sebesar 24,28 miliar dengan nilai transaksi sebesar 14,92 triliun. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp11.963,67 triliun. 

Dengan demikian, Tim Analis masih meyakini kondisi rawan profit taking pada IHSG. Terlebih, saham-saham bank big caps yang menopang penguatan IHSG di Kamis telah memasuki overbought area.

Kemudian, dari eksternal hasil stress test bank di AS menunjukan bahwa sektor perbankan di AS mampu bertahan dalam kondisi severe recession. Kondisi ini berdampak positif terhadap confidence pasar di tengah kondisi suku bunga tinggi saat ini.

Dampaknya terlihat dari penguatan signifikan harga saham bank, khususnya bank-bank besar di IDX pada perdagangan Kamis. 

Meski demikian, sebaiknya jangan terlalu agresif dalam mengakumulasi saham bank saat ini. Pasalnya, Harga saham-saham bank terindikasi overbought di harga saat ini.

Seiring dengan proyeksi tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, meliputi INDF, UNVR, CTRA, PGEO dan MYOR.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini