Bank Tanah Siapkan Lahan 1.750 Hektare Bagi Masyarakat Terdampak Penajam Eco City

Bisnis.com,27 Jun 2024, 09:34 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Manajemen Badan Bank Tanah bersama dengan JTrust Group saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Rabu (26/6/2024)/Bisnis.com - Alifian

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Bank Tanah mengaku telah menyiapkan lahan seluas 1.750 hektare untuk area relokasi bagi masyarakat yang terdampak pengembangan pelabuhan di proyek Penajam Eco City.

Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja menjelaskan nantinya kampung nelayan yang terdampak dalam proyek tersebut bakal diberikan hunian secara cuma-cuma.

"Kita sudah menyediakan lahan untuk reforma kita relokasi yang akan dipilih gugus tugas reforma agraria, total luasnya sekitar 1.750an hektare," tuturnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Parman menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengantongi lokasi pasti lahan yang bakal dijadikan tempat relokasi bagi masyarakat terdampak pembangunan pelabuhan di Penajam Eco City.

Namun, tambah Parman, proses relokasi tersebut masih belum dapat dilakukan. Pasalnya, pihaknya harus terlebih dahulu mengantongi arahan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua komite gugus tugas reforma.

Nantinya, masyarakat yang direlokasi juga akan diberdayakan oleh lembaga terkait. Hal itu dilakukan guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitar IKN.

Sementara itu, pelabuhan Penajam Eco City sendiri disebut bakal dibangun di area lahan seluas 43 hektare. Nantinya, pelabuhan itu akan menjadi pendukung pelabuhan Balikpapan.

Parman menegaskan, pengembangan pelabuhan logistik Penajam Eco City dilakukan guna memperlengkap ekosistem di IKN. Diharapkan, hal itu dapat menjadi magnet yang mampu menarik minat investor.

"Karena pelabuhan ini khususnya untuk logistik, bantuan logistik. Terutama saat ini untuk Pembangunan yang ada di lahan kita Penajam Paser Utara, yaitu untuk jalan free way dan bandara VVIP dan infrastruktur lainnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini