IHSG Sesi I Ditutup Hijau Tertopang Big Banks BBCA-BBRI

Bisnis.com,27 Jun 2024, 13:13 WIB
Penulis: Artha Adventy
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (27/6/2024) ditutup naik. Empat bank besar menjadi salah satu penopang indeks hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup naik 0,77% atau 53 poin ke posisi 6.958. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 6.915 hingga 6.965.

Sebanyak 271 saham naik, 241 saham turun dan 251 saham stagnan. Adapun saham yang beredar tercatat sebesar 19,99 miliar dengan nilai transaksi sebesar 11,29 triliun. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp11.949,61 triliun.

Sejumlah sektor bergerak beragam pada sesi I hari ini. Sektor yang hijau adalah konsumer non siklikal, konsumer siklikal, finansial, infrastruktur, basic materials, transportasi, teknologi dan kesehatan. Sementara itu sektor yang terpantau turun adalah industrial, properti dan energi.

Saham big banks kompak hijau pada perdagangan sesi I hari ini dan menopang indeks. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 3,39% ke posisi Rp4.570 per saham.

Kemudian saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) kompak naik sebesar 2,56% dan 2,52%. Penguatan juga dirasakan oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang berada di level Rp9.700 atau naik 2,11%.

Saham lain yang menopang indeks kali ini ialah MAPI, BUKA, MBMA, TOWR, dan SRTG.

Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup menguat ke level 6,958,93 pada sesi perdagangan pertama. IHSG melanjutkan penguatan dengan sektor keuangan memimpin penguatan sebesar 1.22%.

Secara teknikal, IHSG membentuk rising window yang disertai dengan pelebaran positive slope pada MACD yang.

“Selain itu, terdapat potensi golden cross antara MA5 dan MA20 yang kami perkirakan akan membuat IHSG akan Kembali melanjutkan penguatan secara terbatas ke level resistance di 7000 pada sesi kedua,” kata Tim Analis, dikutip Kamis (27/6/2024).

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini