Garibaldi 'Boy' Thohir Beli Lagi Saham ESSA, Jadi 2,49 Miliar Unit

Bisnis.com,28 Jun 2024, 11:09 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA -- Konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir menambah kepemilikan sahamnya di PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) menjadi 2,49 miliar saham. Selain Boy Thohir, TP Rachmat dan Araya International juga menambah kepemilikannya pada ESSA.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Boy Thohir diketahui menambah sebanyak 33,3 juta saham ESSA. Hal ini membuat kepemilikan Boy Thohir bertambah menjadi 2,49 miliar saham ESSA atau setara 14,51% kepemilikan. 

Sebelumnya, kepemilikan Boy Thohir pada saham ESSA adalah sebesar 2,46 miliar saham atau setara 14,32% kepemilikan. 

Selain Boy Thohir, konglomerat lainnya di ESSA TP Rachmat juga menambah kepemilikan sahamnya menjadi 1,23 miliar atau setara 7,16% kepemilikan. TP Rachmat membeli sebanyak 12,11 juta saham ESSA.

Sebelumnya, kepemilikan TP Rachmat pada ESSA adalah sebesar 1,22 miliar kepemilikan, atau setara 7,09% kepemilikan. 

Adapun entitas lain yang juga menambah saham ESSA adalah Araya International. Araya International menambah sebanyak 27,28 juta saham ESSA.

Hal tersebut membuat kepemilikan Araya International meningkat menjadi 1,34 miliar atau 7,81%, dari 1,31 miliar atau 7,65% kepemilikan sebelumnya. 

Pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (28/6/2024), saham ESSA tercatat ditutup stagnan pada harga Rp755 per saham. Saham ESSA menguat 42,45% sejak awal tahun. Saham ESSA sejak awal tahun hingga saat ini tercatat masih diborong asing dengan nilai beli sebesar Rp37,7 miliar.

ESSA menjadi salah satu saham koleksi Boy Thohir di lantai Bursa. Dalam wawancara dengan Bisnis, Boy Thohir menjelaskan sebagai investor individu dirinya tidak membatasi untuk berinvestasi di sektor tertentu.

"Saya membuka peluang untuk berinvestasi pada sektor-sektor baru," kata Boy, Selasa (25/6/2024).

Dia memandang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi investasi yang menjanjikan dibandingkan negara lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini