Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA), milik konglomerat Dato Sri Tahir, memutusan tak menebar dividen tahun buku 2023.
Pasalnya, Bank Mayapada memanfaatkan hampir seluruh laba yang diraup pada tahun buku 2023 sebesar Rp22,1 triliun untuk memperkuat modal.
Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Mayapada pada Jumat (28/6/2024). RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2023 yang berakhir tanggal 31 Desember 2023, sebesar Rp22,1 miliar di antaranya untuk pencadangan yakni Rp1 miliar.
"Sisanya sebesar Rp21,1 miliar akan dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan," tulis Manajemen Bank Mayapada di keterangan tertulis pada Jumat (28/6/2024).
Bank Mayapada sendiri telah meraup laba bersih Rp22,1 miliar pada 2023, tergerus 14,98% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit Rp103,53 triliun pada 2023, naik 9,53% dibanding periode sebelumnya Rp94,52 triliun pada 2022.
Aset bank juga naik 4,51% menjadi Rp141,49 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp135,38 triliun pada 2022. Dari sisi pendanaan, Bank Mayapada telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp116,6 triliun pada 2023, naik tipis 1,5% dari sebelumnya Rp114,87 triliun pada 2022.
Sementara itu, dalam upaya memperkuat modal, Bank Mayapada juga melakukan aksi korporasi. Pada awal tahun ini, Bank Mayapada menjalankan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) XIV atau rights issue.
Dalam rights issue tersebut, pemilik Bank Mayapada, Tahir melalui berbagai entitasnya total mengucurkan dana Rp1,99 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel