Bisnis.com, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mulai menyoroti penawaran bunga deposito bank digital yang tinggi, tembus 9%, jauh di atas bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam rapat kerja dengan LPS, Komisi XI DPR RI mengkhawatirkan masyarakat tidak mengetahui bahwa produk simpanan yang ditawarkan bank digital dengan bunga tinggi itu tidak dijamin LPS.
Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi PDIP Andreas Edy Susetyo mengatakan saat ini bank-bank digital banyak yang menawarkan produk bunga simpanan tinggi di atas bunga penjaminan LPS. "Kalau saya lihat, ini bagaimana memonitor mereka. Yang ditawarkan di atas bunga penjaminan. Ini nasabah paham atau tidak, bahwa ini tidak masuk penjaminan. Perlu juga monitoringnya," katanya dalam rapat kerja Komisi XI RI dengan LPS pada beberapa waktu lalu (26/6/2024).
Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Golkar Puteri Komarudin juga meminta LPS melakukan edukasi kepada masyarakat perihal penawaran suku bunga deposito di bank digital yang terlampau tinggi.
"Suku bunga di atas suku bunga penjaminan LPS, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa itu tidak di-cover [LPS]," ujarnya.
Tercatat, sejumlah bank digital memang memberikan bunga simpanan, termasuk deposito tinggi di atas tingkat bunga penjaminan LPS.
Bank digital milik Sea Group PT Bank Seabank Indonesia misalnya menawarkan produk deposito dengan suku bunga mencapai 6% per tahun.
PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC menawarkan bunga deposito tembus 8% per tahun. PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi hingga 8,75% per tahun.
Bahkan, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi mencapai 9% per tahun.
Sementara, LPS telah menetapkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah pada bank umum 4,25%. Artinya, simpanan nasabah di bank tersebut tidak dijamin LPS.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan seiring dengan adanya penawaran suku bunga simpanan bank di atas tingkat bunga penjaminan, LPS pun menyurati bank-bank tersebut.
"Kami sudah surati ke bank-bank itu. Kami minta memberikan informasi ke masyarakat. Ini agar fair. Saat memberikan bunga simpanan lebih tinggi harus transparan ke masyarakat," ujarnya.
LPS meminta perbankan harus memberikan pengumuman terkait program penjaminan simpanan LPS, termasuk tingkat bunga yang bisa dijamin LPS.
"Kami juga survei, setiap bank yang tidak memenuhi ketentuan itu [transparansi program penjaminan LPS], kami kerja sama dengan OJK [Otoritas Jasa Keuangan], nanti OJK agar menegur mereka," ujar Purbaya.
Sebelumnya, Purbaya mengatakan alasan sejumlah bank menawarkan suku bunga tinggi di atas bunga penjaminan LPS karena berkaitan dengan persaingan.
"Karena kompetisi, mereka memberikan iming-iming dengan bunga simpanan tinggi, atau karena perkembangan likuiditas bank beda-beda dia akan naikan ke kondisi tertentu," katanya dalam acara Konferensi Pers Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan LPS pada awal tahun ini (30/1/2024).
Selain itu, alasan penerapan suku bunga simpanan bank digital tinggi adalah karena tujuan penghimpunan dana untuk menopang ekspansi kredit yang lebih masif. "Jadi, kompetisi dan ekspansi bisnis menginginkan itu terjadi," tuturnya.
Dari pihak bank, Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan meski memiliki bunga simpanan tinggi, namun nasabah memiliki pertimbangan lain dalam menyimpan dananya di bank digital. "Mereka [nasabah] lebih mementingkan free transfer, bunga tidak begitu memperhatikan. Tapi kalau free transfer kena ya itu berdampak," katanya.
Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan mengatakan bank telah memberikan bunga simpanan tinggi guna menarik minat nasabah. “Untuk tetap bisa mengakuisisi pengguna, Krom [melakukan] diferensiasi produk dan layanan, Krom Bank menawarkan produk dan layanan yang berbeda dengan bank tradisional, seperti bunga tinggi, fitur fleksibel, dan edukasi keuangan,” ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu (4/4/2024).
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan pada tahun ini, tren bunga tinggi bank digital masih akan terjadi, bahkan kondisi ini berlangsung hingga tiga tahun ke depan.
“Apalagi, tren perebutan dana di pasar makin ketat karena bank juga harus bersaing dengan surat utang pemerintah yang bunganya tinggi,” ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Berikut daftar suku bunga deposito bank digital terbaru:
1. Bank Jago
Melansir dari situs resminya, mulai 12 Juni 2024 suku bunga deposito Bank Jago untuk simpanan Rp1 juta hingga Rp49,99 juta menjadi 4,25% per tahun. Kemudian, simpanan di Rp50 juta hingga Rp99,99 juta menjadi 4,75% per tahun dan di atas Rp100 juta adalah 5,25% per tahun.
2. Allo Bank
PT Allo Bank Tbk. (BBHI) menawarkan deposito dengan suku bunga mulai 4% hingga 6%, di mana, minimum setoran awal adalah Rp1 juta.
3. Seabank
Seabank menawarkan produk deposito dengan suku bunga mencapai 6% per tahun, dengan kurun jatuh tempo 1, 3, dan 6 bulan. Nasabah dapat membuka deposito minimal saldo Rp1 juta. Adapun, penempatan deposito relatif dalam jangka waktu singkat, mulai dari 1 bulan.
4. Bank Raya
Berdasarkan keterangan tertulis manajemen PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), perseroan menawarkan bunga deposito mulai 3% hingga 3,5% dengan pilihan tenor 1, 3, 6, 12, 24 hingga 36 bulan.
Tak hanya itu, Bank Raya juga menawarkan produk simpanan layaknya deposito dengan minimal setoran awal Rp50 juta. Adapun, untuk tenor 1 bulan bunga yang didapatkan 4%, 3 bulan mendapatkan bunga 4,25%, 6 bulan dengan bunga 4,5%, 12 bulan dengan bunga 5%, dan tenor 24 bulan dengan bunga 6%.
5. Bank Saqu
Bank Saqu, layanan bank digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab menawarkan fitur Busposito. Fitur ini memungkinkan pembukaan deposito bersama, makin banyak yang ikut, maka tawaran bunga makin tinggi. Di sini, bunga simpanan bisa mencapai 7%.
6. Bank Neo Commerce
Melansir dari situs resmi perusahaan, suku bunga deposito PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC belum berubah sejak 15 Oktober 2023. Nasabah bisa menempatkan dananya minimum Rp100.000.
Adapun, jangka waktu deposito beragam. Misal, deposito WOW 7 hari mendapatkan suku bunga 5,5% per tahun. Sementara WOW 1 bulan 6,5% per tahun, dan WOW 3 bulan 7% per tahun. Kemudian, suku bunga WOW 6 bulan mendapatkan imbal hasil 7,5% per tahun serta WOW 12 bulan mencapai 8% per tahun.
7. Krom Bank
Krom Bank menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi untuk menarik lebih banyak nasabah. Suku bunga deposito ditawarkan hingga 8,75% per tahun.
Adapun, dalam produk deposito berjangka, nasabah bisa menggunakan fitur untuk mengalokasikan dana sesuai tujuan jangka panjang, dengan memilih periode jatuh tempo sesuai rencana keuangan nasabah. Dalam satu akun, nasabah bisa membuat 20 deposito.
8. Bank Amar
Bank Amar menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi mencapai 9% per tahun. Nasabah dapat menyetor dananya mulai dari Rp100.000.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Bank Amar menawarkan rate berupa suku bunga deposito, di mana untuk tenor 1 bulan bunga yang ditawarkan mencapai 5,75% per tahun. Lalu untuk tenor 3 bulan mencapai 6% per tahun.
Selanjutnya, pada 6 bulan Bank Amar menawarkan bunga hingga 6,25%, sementara itu 12 bulan sebesar 7%. Kemudian, untuk tenor 18 bulan perseroan menawarkan 7,5%.
Lebih lanjut, apabila nasabah menyimpan dananya selama 24 bulan, maka Bank Amar menawarkan bunga hingga 8% per tahun, sedangkan untuk tenor 36 bulan mencapai 9% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel