Bisnis.com, JAKARTA — Ada pernyataan menarik dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal kasus peretasan Pusat Data Nasional atau PDN, yakni bahwa kementerian/lembaga yang belum patuh untuk menggunakan sistem itu justru malah selamat dari serangan ransomware.
Rapat Kerja Komisi I DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pekan lalu berlangsung cukup panas. Para anggota dewan mencari kejelasan dan duduk masalah peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), juga mencari kementerian/lembaga mana saja yang terdampak oleh itu.
Ketua Komisi DPR Meutya Hafid bahkan sampai menyebut bahwa serangan siber ke PDNS itu akibat dari kebodohan, alih-alih persoalan tata kelola. Alasannya, tidak ada cadangan data (backup) untuk sistem sekrusial PDN.