Bank Sentral Asean 5 & BIS Selesaikan Blueprint Tahap 3 Pembayaran Instan Antarnegara

Bisnis.com,02 Jul 2024, 16:59 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan melintas di gedung Bank Indonesia (BI) di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia dan Bank for International Settlements (BIS), bersama Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, Bank of Thailand telah menyelesaikan blueprint atau cetak biru tahap 3 Proyek Nexus. 

Cetak biru tersebut memungkinkan para negara peserta melakukan interkoneksi pembayaran instan domestik yang dimiliki peserta di kancah global dengan lancar. 

Untuk diketahui, proyek Nexus merupakan inisiatif dari BIS Innovation Hub yang bertujuan untuk meningkatkan pembayaran antarnegara dengan menghubungkan berbagai sistem pembayaran instan domestik (instant payment systems/IPS) secara global. BIS berperan sebagai penasihat Proyek Nexus sekaligus menyiapkan skema operasional dan membuka peluang bagi peserta baru dari seluruh dunia. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tujuan Nexus adalah mencapai pembayaran antarnegara yang dapat diimplementasikan berdasarkan kerangka kebijakan yang kuat, inklusif, dengan manajemen risiko yang efektif. 

Dia menjelaskan, visi ini selaras dengan kepentingan publik yang lebih luas untuk memberikan solusi pembayaran antarnegara yang efisien dan terjangkau bagi individu dan pelaku usaha di seluruh dunia, sehingga mampu meningkatkan partisipasi ekonomi global. 

“Dengan memprioritaskan prinsip tersebut, sistem pembayaran antarnegara akan semakin lancar dan aman sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusi keuangan, dan pembangunan berkelanjutan,” katanya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (2/7/2024).

Sebagai gambaran, Nexus dirancang untuk menstandarisasi metode konektivitas agar IPS domestik dapat terhubung satu sama lain. 

Standardisasi Nexus memungkinkan operator suatu negara hanya perlu membuat satu koneksi ke Nexus, tanpa harus membuat koneksi khusus dengan setiap negara yang ingin dihubungkan. Dengan demikian, cukup dengan koneksi tunggal, IPS negara peserta dapat saling terhubung satu sama lain.

BIS General Manager Agustín Carstens menyampaikan bahwa proyek ini akan meningkatkan pembayaran antarnegara selaras dengan program pembayaran antarnegara G20, serta misi BIS untuk mewujudkan kepentingan publik di bidang teknologi guna mendukung bank sentral dan meningkatkan fungsi sistem keuangan.

“Bersama negara-negara peserta gelombang pertama, Nexus memiliki potensi untuk menghubungkan pasar dengan 1,7 miliar orang di seluruh dunia yang memungkinkan mereka melakukan pembayaran instan satu sama lain dengan mudah dan murah,” kata dia.

Lebih lanjut, Proyek Nexus akan dikembangkan pada tahap 4 dengan fokus pada pembentukan entitas baru, yaitu Nexus Scheme Organization (NSO), yang akan bertanggung jawab mengelola skema Nexus, dan melanjutkan misi untuk mencapai pembayaran antarnegara secara instan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini