Konten Premium

Rencana Bea Masuk Barang Impor China hingga 200%, Solusi atau Masalah Baru?

Bisnis.com,02 Jul 2024, 09:00 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa & Dwi Rachmawati
Warga memadati pusat perbelanjaan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu berhati-hati dalam menerapkan rencana kebijakan tarif bea masuk untuk barang impor asal China hingga 200%. Rencana ini dikhawatirkan dapat menjadi bumerang bila penerapannya tidak tepat sasaran.

Adapun, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian kompak menginginkan adanya penerapan restriksi perdagangan melalui hambatan tarif berupa bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) dan bea masuk antidumping (BMAD) dengan tarif maksimal terhadap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga keramik.

Bahkan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta tarif bea masuk dikenakan sebesar 100%-200%. Hal tersebut dilakukan untuk menekan masuknya barang impor di pasar domestik yang lambat laun akan mematikan sektor industri dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini