BP Batam Targetkan 100 Unit Rumah Baru Warga Rempang Rampung September 2024

Bisnis.com,02 Jul 2024, 15:05 WIB
Penulis: Rifki Setiawan Lubis
Site lokasi pembangunan rumah Warga Rempang di Tanjung Banon. /BP Batam

Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera merampungkan sebanyak 100 rumah permanen pertama untuk warga Rempang, yang terdampak proyek Rempang Eco City di Tanjung Banon, September 2024.

BP Batam juga memberikan kesempatan kepada warga untuk memilih lokasi hunian baru sesuai site plan.

"Warga yang sejak awal bersedia untuk bergeser kami berikan kesempatan di awal untuk memilih rumah dan blok yang mereka inginkan sesuai dengan site plan. Harapannya, warga tersebut dapat menempati rumah baru yang saat ini dalam tahap pengerjaan," ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait, Selasa (2/7/2024).

Ariastuty menjelaskan BP Batam saat ini sedang menggesa pembangunan 100 rumah baru di Tanjung Banon, Pulau Rempang. Keseluruhan rumah bertipe 45 tersebut akan berdiri di atas kaveling seluas 500 meter persegi.

"Sesuai hasil rapat bersama Kementerian Investasi, target pengerjaan rumah ini bisa selesai pada bulan September nanti. Kami berharap agar tidak ada kendala selama proses berlangsung," katanya lagi.

Sebagai informasi, pembangunan tahap pertama Rempang Eco-City akan memakai lahan seluas 2.370 hektare. Di lahan tersebut, terdapat 961 KK yang terdampak pembangunan proyek.

Untuk warga terdampak yang bersedia direlokasi sementara ke Batam, BP Batam memberikan santunan berupa uang sewa rumah sebesar Rp1,2 juta per KK sebelum hunian baru selesai.

Tidak hanya itu, BP Batam juga memberikan biaya hidup sebesar Rp1,2 juta per jiwa dan memfasilitasi pengangkutan orang dan barang-barang dari rumah asal ke hunian sementara.

"Sejauh ini kami optimis pengerjaan rumah baru untuk masyarakat dapat terselesaikan sesuai target. Kami pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung agar proyek strategis nasional ini bisa berjalan lancer dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah," pungkasnya.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini