Genjot Kredit UMKM, Bank Sampoerna Suntik Julo Rp600 Miliar

Bisnis.com,02 Jul 2024, 16:17 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi penyaluran kredit perbankan./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) dan Julo Group menyepakati kerja sama pembiayaan melalui penambahan fasilitas kredit mencapai Rp600 miliar.

Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra berharap pembiayaan tersebut dapat membantu masyarakat dan pelaku UMKM dalam mendapatkan akses pendanaan produktif dengan lebih mudah.

Adapun, lanjutnya, penyaluran fasilitas kredit tersebut merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan oleh Bank Sampoerna dan Julo sejak 2017 dengan menyasar masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal.

"Langkah ini juga sebagai bagian dari strategi kami dalam memperluas inklusi keuangan, akses kredit, serta kebutuhan pendanaan yang berorientasi pada pemenuhan kualitas hidup masyarakat,” ujar Henky dalam siaran pers, Selasa (2/7/2024).

Dia menuturkan kerja sama pembiayaan antara Bank Sampoerna dan Julo sudah terjalin sejak 2017, dengan nilai awal Rp10 miliar dan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Hingga akhir Maret 2024, Bank Sampoerna mencatat total penyaluran kredit naik 13,2% menjadi Rp11,6 triliun dibandingkan penyaluran kredit pada akhir Maret 2023 sebesar Rp10,3 triliun.

Sekitar 67% dari total penyaluran kredit atau senilai Rp7,8 triliun ditujukan kepada pelaku UMKM. Pinjaman ke UMKM disalurkan baik secara langsung oleh Bank Sampoerna maupun melalui kerja sama dengan mitra.

Sementara itu, Presiden Direktur Julo, Harri Suhendra menjelaskan, berlanjutnya kerja sama tersebut dapat mendukung perusahaan memperluas akses pendanaan yang terjangkau, mudah, dan inklusif kepada masyarakat.

"Sasaran utama pada masyarakat underbanked dan unbanked yang jumlahnya masih cukup besar yaitu sekitar 48% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 97,8 juta orang," ujarnya.

Selain itu, Julo juga melihat potensi penyaluran kredit untuk akses berbagai pendanaan, salah satunya kredit produktif, yakni dari total 60 juta lebih UMKM di Indonesia baru sebanyak 27,6% mendapatkan fasilitas kredit dari institusi formal.

Total pendanaan yang sudah disalurkan hingga 2024 telah mencapai lebih dari Rp15 triliun dan disertai pengelolaan manajemen risiko yang baik pada tingkat keberhasilan bayar (TKB90) sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tercatat dalam empat bulan pertama tahun ini, total penyaluran pendanaan Julo meningkat sebesar 87,19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai lebih dari Rp3 triliun.

Julo juga menargetkan penyaluran pendanaan lebih dari Rp10 triliun kepada masyarakat hingga akhir 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini