Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali melontarkan wacana membuat bank syariah besar di Indonesia serta mengambil alih kembali PT Bank KB Bukopin Syariah. Pemilik KB Bukopin Syariah saat ini, yakni PT KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank, buka suara.
VP Corporate Relations KB Bank Adi Pribadi merespons kabar ketertarikan Muhammadiyah untuk masuk kembali ke KB Bank Syariah. KB Bank selaku pemilik bank syariah itu mengaku belum mendapat informasi resmi terkait akusisi.
"Namun, kami di KB Bank pada dasarnya senantiasa membuka diri untuk peluang-peluang kolaborasi dan sinergi bisnis yang ada," kata Adi kepada Bisnis pada Rabu (3/7/2024).
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan Muhammadiyah sudah sejak lama mewacanakan untuk membangun bank syariah besar di Indonesia. Wacana itu telah berkembang di kalangan anggota dan pimpinan Muhammadiyah.
Adapun, saat ini pengembangan di industri perbankan syariah baru dilakukan Muhammadiyah dengan cara mengelola bank perekonomian rakyat syariah (BPRS). Tidak ada bank umum syariah saat ini yang dikelola oleh salah satu organisasi terbesar di Indonesia itu.
"Akan tetapi, pemikiran ke arah sana [memiliki bank umum syariah] sudah ada sejak lama," tutur Anwar.
Salah satu opsi yang terbuka dari Muhammadiyah adalah kembali masuk ke KB Bukopin Syariah.
"Kalau di KB Bukopin Syariah, Muhammadiyah sebelumnya punya modal, tapi terdilusi. Kemungkinan masuk lagi [KB Bukopin Syariah], dalam dunia bisnis semuanya serba mungkin," katanya.
Sebagaimana diketahui, KB Bukopin Syariah sebelum diambil alih oleh KB Bank pada 2005 adalah bank syariah milik Muhammadiyah bernama PT Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Muhammadiyah memang sempat memiliki bank syariah di Indonesia, yakni BPI pada 2002.
Namun, dalam perkembangannya, kondisi BPI memburuk hingga diambil alih oleh Bank Bukopin. BPI pun berganti nama dan kini menjadi KB Bukopin Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel