Sejumlah Direktur KB Bank Borong Saham BBKP, Jumlahnya 6,4 Juta Lembar

Bisnis.com,03 Jul 2024, 20:35 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Peluncuran logo KB Bank (BBK)./Bisnis - Arlina Laras.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah direktur PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank tercatat memborong saham BBKP. Adapun, tujuan pembelian saham adalah untuk investasi. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong memborong 4 juta lembar saham BBKP pada 3 Juli 2024 di harga Rp50. Alhasil, dia merogoh kocek Rp200 juta untuk transaksi pembelian saham BBKP tersebut.

"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," tulis Sekretaris Perusahaan KB Bank Yocky Eko Wicaksono di keterbukaan informasi pada Rabu (3/7/2024).

Kemudian, Direktur KB Bank Henry Sawali juga tercatat memborong sebanyak 1,4 juta lembar saham BBKP pada 3 Juli 2024 dengan harga sebesar Rp50 per lembar. Alhasil, dengan jumlah saham yang diborong mencapai 1,4 juta, Henry merogoh kocek sebesar Rp70 juta.

Lalu, Direktur KB Bank Dodi Widjajanto memborong saham BBKP di harga Rp53 per lembar sebanyak 1 juta lembar per 3 Juli 2024, sehingga merogoh kocek Rp53 juta dalam transaksi tersebut.

Seiring dengan transaksi pembelian saham para direksinya, harga saham BBKP memang relatif tidak ada perubahan signifikan di kisaran Rp50 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2024), harga saham BBKP naik 6% ditutup di level Rp53 per lembar. Sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), harga saham BBKP turun 33,75%. Harga tertinggi saham BBKP tahun ini mencapai Rp87 per lembar.

Dari sisi kinerja keuangan, KB Bank sendiri masih berkutat pada kerugian. Tercatat, KB Bank masih membukukan rugi bersih senilai Rp827,06 miliar pada kuartal I/2024. 

Kerugiannya membengkak dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau kuartal I/2023 sebesar Rp213,31 miliar. 

KB Bank sebenarnya mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp227,95 miliar, naik 6,63% secara tahunan (year on year/yoy).

Namun, KB Bank membukukan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) senilai Rp945,42 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp85,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini