Rupiah Ditutup Naik ke Rp16.330 per Dolar AS Bareng Mata Uang Lain

Bisnis.com,04 Jul 2024, 15:41 WIB
Penulis: Artha Adventy
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup naik ke level Rp16.330 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (4/7/2024). Penguatan rupiah diiringi dengan sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya yang bergerak naik.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan dengan naik 0,25% ke posisi Rp16.330 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,17% ke level 104,892.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya kompak bergerak naik terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,29%, dolar Hong Kong dan dolar Singapura menguat masing-masing 029% dan 0,01%.

Kemudian won Korea menguat 0,40%, peso Filipina naik 0,23%, ringgit Malaysia menguat 0,23%, yuan China naik 0,01%, rupee India menguat 0,04% serta baht Thailand menguat 0,23%. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada bulan September hampir 66%, naik dari 59% yang terlihat sehari lalu. 

“Namun, risalah pertemuan The Fed pada bulan Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih tidak yakin bahwa inflasi telah turun hingga batas dimana penurunan suku bunga dapat dilakukan,” kata dia dalam riset harian, Kamis (4/7/2024). 

Ibrahim menjelaskan jika beberapa pejabat masih melihat perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk menurunkan inflasi. Beberapa pejabat The Fed, yang paling terkenal adalah Ketua The Fed Jerome Powell, juga memperingatkan pada minggu ini bahwa meskipun bank tersebut telah membuat beberapa kemajuan dalam memerangi inflasi, bank tersebut masih kurang percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga.

Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 ini diprediksi tidak akan setinggi pada kuartal I/2024, hanya akan tumbuh 4,9% hingga 5,1%. Namun dalam kondisi saat ini yang serba tak menentu akibat tensi politik yang memanas, angka tersebut sudah cukup bagus.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 tumbuh sebesar 5,11% year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi ini meningkat dari kuartal keempat 2023 yang sebesar 5,04% yoy, dan juga meningkat dari kuartal pertama 2023 yang sebesar 5,04% yoy.

Oleh sebab itu, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah pada perdagangan besok, Jumat (5/7/2024) akan fluktuatif namun bergerak ditutup menguat di rentang Rp16.280 hingga Rp16.400 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini