Bisnis.com, JAKARTA -- PT BNI Life Insurance (BNI Life) mencatat performa unit link jenis pasar uang memberikan imbal hasil tertinggi hingga Juni 2024. Data menunjukkan bahwa imbal hasil unit link pasar uang, yaitu Blife Link Pasar Uang Likuid, mencapai 2,8% pada Juni 2024. Sementara itu, unit link campuran, Blife Link Campuran Kombinasi, mencatatkan imbal hasil sebesar 2,49%.
Hal ini sejalan dengan catatan Infovesta yang menunjukkan kinerja unit link campuran dan pasar uang masing-masing meningkat 0,34% dan 0,36% per Juni 2024. Untuk data year to date (ytd), unit link pasar uang naik 1,53%, sedangkan campuran turun 1,24%.
Arry Herwindo, GM Corsec, Legal, and Corcomm BNI Life, menjelaskan bahwa peningkatan imbal hasil unit link pasar uang disebabkan oleh meningkatnya suku bunga acuan ke level 6,25%. "Tingginya tingkat suku bunga acuan BI 7DRR mendukung pasar uang, sementara jenis campuran mendapat dukungan dari saham-saham yang dipilih dalam portofolio tersebut," kata Arry kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).
Arry juga menambahkan bahwa untuk unit link jenis saham, beberapa masih mencatatkan kondisi minus. Hal ini sejalan dengan data pasar yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Juni 2024 masih tercatat minus. Infovesta mencatat unit link saham terkontraksi 1,97% ytd, namun meningkat 1,02% secara bulanan per Juni 2024.
Meskipun kondisi pasar modal sedang kurang baik, Arry optimis bahwa pasar obligasi dapat memberikan keuntungan, terutama jika perusahaan dapat memanfaatkan setiap momentum yang ada. "Nasabah juga dapat melirik instrumen pasar uang di tengah tingginya suku bunga acuan saat ini," tambahnya.
Dia optimis unit link masih bisa bertumbuh di tengah penurunan premi pada kuartal I/2024. Produk regular unit link BNI Life menawarkan perlindungan dan manfaat uang pertanggungan yang tinggi. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), premi unit link mengalami penurunan mencapai Rp19,22 triliun pada kuartal I/2024, turun 16,4% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal I/2023 yang mencapai Rp22,98 triliun. Premi unit link BNI Life juga mengalami penurunan 21% menjadi Rp249 miliar pada kuartal I/2024.
Namun, pada semester I/2024, pendapatan premi unit link BNI Life mencatatkan peningkatan 7,8% yoy menjadi Rp604,4 miliar. Arry menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sentimen nasabah terhadap produk unit link BNI Life, terutama regular unit link, meliputi manfaat asuransi yang transparan mengenai risiko produk, kualitas layanan pelanggan, serta inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Untuk meningkatkan premi unit link, BNI Life menggunakan beberapa pendekatan, seperti mengadakan seminar, webinar, dan workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk unit link. Selain itu, BNI Life menyediakan produk unit link yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan individu serta profil risiko nasabah, serta meluncurkan produk dengan fitur tambahan seperti perlindungan kesehatan atau investasi yang menarik.
"Implementasi strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk unit link dan mendorong peningkatan premi," pungkas Arry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel