Bisnis.com, JAKARTA - Seorang ibu muda memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam sebuah keluarga yakni mengubah pola hidup, memperhatikan cara berpakaian, cara memilih dan mengkonsumsi makanan, dan mengatur keuangan keluarga.
Perempuan yang bijak, biasanya pasti bisa mengatur kondisi keuangan dengan bijak. Sebab, menata keuangan sama dengan menata masa depan. Melansir dari laman sunlife.co.id dan livemint.com, ada 10 tips mengatur keuangan bagi ibu muda.
Simak 10 tips mengelola keuangan bagi ibu muda:
1. Buatlah daftar belanja
Sebelum pergi berbelanja buatlah daftar belanja dengan skala prioritas, mulai dari kebutuhan primer hingga sekunder untuk mengurangi keborosan. Letakkan kebutuhan yang penting dan mendesak diletakkan di posisi pertama, lalu letakkan kebutuhan penting yang tidak mendesak di posisi 3, dan diikuti dengan pembelian yang tidak terlalu penting dan mendesak.
Meski terdengar konvensional, cara ini membuat proses belanja menjadi lebih efisien. Namun hal yang menjadi syarat, adalah kedisiplinan terkait aturan yang dibuat.
2. Utamakan kebutuhan anak
Saat berbelanja kebutuhan anak, seseorang mungkin melihat barang-barang menarik yang menurutnya akan cocok jika digunakan oleh sang anak, walaupun barang-barang tersebut sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Hindari kalimat-kalimat seperti "mungkin pada suatu hari dapat digunakan", "bisa digunakan jika anak sudah lebih besar", dan lain semacamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan pengeluaran.
3. Jangan terburu-buru dalam berbelanja
Luangkan waktu yang cukup untuk berbelanja guna membandingkan komposisi, kualitas, dan kuantitas barang yang akan dibeli. Jangan berbelanja saat lapar. Saat lapar, seseorang cenderung terburu-buru dan mudah tergoda untuk membeli barang yang tidak perlu dan membeli dengan jumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan.
4. Lupakan diskon
Diskon dan promo di toko selalu menjadi godaan berat saat berbelanja. Apakah diskon membuat seseorang berhemat? Perlu diingat bahwa harga yang murah belum tentu akan mengurangi jumlah uang yang akan dibelanjakan jika seseorang tidak memanfaatkannya dengan baik.
Kembali ke aturan pertama, sesuaikan dengan prioritas yang dimiliki terlebih dahulu. Sekalipun Anda menemukan barang dengan harga murah, cek terlebih dahulu apakah semua barang dalam daftar prioritas sudah didapat? Jika belum, praktikkan aturan dengan tertib demi mengurangi pemborosan.
5. Melengkapi daftar belanja dengan harga barang
Jika ingin membeli barang yang selalu rutin dibeli, seperti merek dan jenis yang sama, tidak ada salahnya untuk melengkapi daftar belanja tersebut dengan harga setiap barang.
Jika salah satu merek dan produk mengalami kenaikan harga yang signifikan, tidak ada salahnya juga untuk melihat kembali kualitas barang yang sama atau serupa dengan merek yang berbeda.
6. Memiliki tabungan untuk darurat
Selain rencana belanja, ibu muda yang cerdas juga akan memperhitungkan tabungan untuk kebutuhan darurat. Seseorang mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, tetapi mereka dapat mempersiapkan banyak hal untuk banyak kemungkinan.
Anda bisa menyisihkan sejumlah uang dan simpan di tempat terpisah untuk keperluan tersebut. Jangan simpan semua uang di bank, karena beberapa kebutuhan tetap mengharuskan Anda memiliki uang tunai.
Namun terkadang, seorang ibu juga dituntut untuk harus menyeimbangkan tuntutan mengasuh anak-anak mereka dan orang tua yang sudah lanjut usia.
Di era modern ini, yang ditandai dengan perpaduan berbagai tantangan, para ibu berada di persimpangan antara pengasuhan dan pengelolaan finansial. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola keuangan sebagai seorang ibu yang merawat orang tua lanjut usia dan anak-anak.
7. Dana dukungan dan asuransi kesehatan untuk orang tua
Anda bisa menyiapkan dana khusus untuk orang tua, seperti berinvestasi dalam asuransi kesehatan, dan menyediakan safety net untuk biaya medis yang dapat datang tak terduga. Dana tersebut harus terpisah dari dana darurat dan dapat diinvestasikan dalam arbitrase atau dana likuid untuk likuiditas dan stabilitas.
8. Memaksimalkan dana pasca-pensiun bagi orang tua lanjut usia
Banyak orang tua lanjut usia mungkin lebih menyukai investasi rumah, emas, atau asuransi tradisional. Membantu orang tua lanjut usia dalam mendiversifikasi investasi pasca-pensiun mereka dapat memastikan aliran pendapatan yang stabil sekaligus menjaga keamanan finansial mereka.
9. Melindungi keinginan mereka dengan memfasilitasi penyusunan surat wasiat orang tua
Meskipun menyakitkan untuk memikirkan finalitas usia lanjut, mendorong orang tua untuk membuat surat wasiat memungkinkan mereka untuk tetap memegang kendali atas aset mereka. Hal ini dapat memfasilitasi transisi aset yang lancar, dan mengurangi kemungkinan perselisihan di antara ahli waris.
10. Berinvestasi hari ini untuk masa depan anak-anak yang lebih baik
Bagi para ibu yang mengelola kesejahteraan finansial anak-anak mereka, berinvestasi sejak dini untuk masa depan anak-anak dapat memanfaatkan kekuatan pembentukan, yang akan membangun fondasi finansial yang kuat untuk pendidikan mereka saat ini dan seterusnya.
Lebih jauh lagi, menanamkan disiplin finansial pada anak-anak sejak usia dini dan melibatkan mereka dalam diskusi tentang keuangan keluarga dapat memberikan pelajaran berharga tentang pengelolaan uang yang benar, sehingga nantinya mereka mampu mengelola keuangan mereka secara optimal di masa yang akan datang. (Yoga Al Kemal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel