Ajaib! Penjualan Mobil Rontok, Pinjaman Kendaraan Naik jadi Rp400 Triliun

Bisnis.com,09 Jul 2024, 12:56 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Kredit kendaraan bermotor atau kredit mobil/Image by xb100 on Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan kendaraan bermotor masih mencatatkan kenaikan di tengah penurunan penjualan kendaraan per Mei 2024. 

Data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap penjualan mobil masih mengalami penurunan hingga Mei 2024. Penjualan mobil secara wholesales sepanjang Januari—Mei 2024 menembus 334.969 unit, turun 21% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 423.771 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penjualan retail juga lesu dengan angka 361.698 unit, turun 14,4% yoy dari 422.514.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengungkap piutang kendaraan meningkat 12,62% secara tahunan (yoy) menjadi sebanyak Rp400,57 triliun per Mei 2024. 

“Hal ini menunjukkan penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif, di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor,” kata Agusman dalam jawaban tertulisnya dikutip pada Selasa (9/7/2024). 

Dengan melihat tren tersebut, Agusman menyebut diproyeksikan pembiayaan kendaraan masih memiliki peluang tumbuh dengan nilai sebesar 9–11% sampai dengan akhir tahun 2024. 

Sementara itu dalam rangka menjaga kinerja perusahaan pembiayaan, OJK melalui Peraturan OJK (POJK)terkait kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan telah memfasilitasi perusahaan pembiayaan untuk dapat menyalurkan pembiayaan terhadap kendaraan bermotor dan pembiayaan terhadap sektor produktif seperti pembiayaan investasi dan modal kerja untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM). 

Kredit Kendaraan Naik 

Pada April 2024, OJK juga mencatat kredit kendaraan terus naik di tengah penjualan mobil baru yang mengalami penurunan sejak Januari—April 2024. Menurutnya, piutang pembiayaan kendaraan per April 2024 tercatat senilai Rp398,64 triliun, yang mana naik 13,09% yoy. 

Agusman menyebut pembiayaan untuk mobil baru khususnya juga masih menunjukan tren kenaikan dan masih menjadi penyumbang terbesar pembiayaan.

Adapun pembiayaan mobil baru mencapai sebanyak Rp150,69 triliun atau meningkat 10% yoy. Di sisi lain, mobil bekas mencapai Rp 83,72 triliun yang juga meningkat 25,82%. 

Untuk pembiayaan listrik tercatat sebanyak Rp4,93 triliun yang mana berkontribusi hanya 1% dari total penyaluran.

Dia melihat masih belum ada pergeseran pembiayaan meskipun penjualan mobil baru turun. 

Terlebih pembiayaan kendaraan masih menjadi kontributor utama industri leasing. Pada April 2024, pembiayaan kendaran berkontribusi sebanyak 77,70% dari total pembiayaan. 

“Jadi, belum ada terlihat peralihan fokus yang besar kepada multiguna,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini