Optimisme KB Bank (BBKP) Catatkan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) di Bawah 5%

Bisnis.com,11 Jul 2024, 09:19 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee saat Rebranding Ceremony di Jakarta, Senin (4/3/2024)/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) alias KB Bank menjadi salah satu bank yang memiliki rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tinggi. KB Bank optimistis laju NPL bisa ditekan tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rasio NPL gross KB Bank mencapai 9,92% per Maret 2024, membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya 6,98%. Namun, NPL net susut tipis menjadi 4,93% dari 4,95%. 

Adapun, KB Bank pun mencatatkan rasio kredit berisiko (loan at risk/LaR) yang tinggi. Setahun pasca KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, rasio LAR sempat menyentuh angka 65%. 

Lalu, rasio ini terus mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya masing-masing 50% pada akhir 2022 dan di kisaran 40% pada akhir 2023. 

Penurunan ini terus berlanjut pada kuartal I/2024, di mana rasio LAR turun hingga di bawah 35%.

"Sesuai target kami NPL kami optimistis bisa di bawah 5% dan LaR 20%," kata Direktur Utama Bank KB Bukopin Woo Yeul Lee setelah acara KB Bank 54Th Anniversary pada Rabu (10/7/2024).

Adapun, setelah Kookmin Bank masuk menjadi pengendali, upaya bersih-bersih kredit bermasalah dilakukan.

Dia mengatakan manajemen sebelumnya masih menyisakan portofolio besar, tapi akan diselesaikan oleh direksi KB Bank saat ini. Menurutnya, penyelesaian kredit bermasalah dilakukan melalui berbagai metode seperti restrukturisasi atau bulk sales.

Selain itu, KB Bank telah menjalankan restrukturisasi kredit Covid-19 atas portofolio kredit yang terdampak pandemi. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19 dan KB Bank menjalankan restrukturisasi secara mandiri atas portofolio tersebut.

"Relaksasi Covid-19 selesai, kami harus selesaikan portofolionya. Tertinggal hanya sedikit, perlu kami selesaikan hingga akhir tahun," jelas Woo Yeul Lee.

Sebelumnya, Corporate Relation Department Head KB Bank Adi Pribadi mengatakan dalam melakukan perbaikan fundamental dan kualitas aset, perseroan menjalankan pendekatan yang konservatif yakni dengan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebagai antisipasi atas berakhirnya relaksasi Covid-19.  

“Di sisi lain, upaya perbaikan kualitas aset tetap kami jalankan melalui sejumlah inisiatif, antara lain melalui penagihan intensif, penjualan agunan, cessie, penjulan melalui skema asset back securities [ABS] dan hapus buku secara selektif,” ujarnya kepada Bisnis, bulan lalu (6/6/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini