Rupiah Perkasa, Simak Kurs di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI Jelang Akhir Pekan (12/7)

Bisnis.com,12 Jul 2024, 10:42 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Potret Presiden Pertama Indonesia Sukarno dan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta dalam uang rupiah pecahan Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (12/7/2024) dan menyentuh level Rp16.150,5.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 44 poin atau 0,27% ke level Rp16.150,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga naik sebesar 0,09% ke posisi 104,53. 

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas dibuka turun. Yen Jepang, misalnya melemah 0,24% bersamaan dengan won Korea sebesar 0,30%. Adapun yuan China juga melemah 0,06%, sementara baht Thailand turun 0,20% dan 0,20%.  

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp16.140 – Rp16.230 per dolar AS. 

Dalam perdagangan sebelumya, kata Ibrahim, dolar AS diperdagangkan dalam kisaran yang ketat setelah kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan kongres.

“Ketua The Fed menandai melemahnya pasar tenaga kerja baru-baru ini sebagai faktor yang semakin penting dalam memutuskan kapan bank sentral AS akan mulai memangkas suku bunga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/7/2024). 

Powell, dalam pidatonya, mengatakan penurunan suku bunga tidak tepat sampai The Fed memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi menuju target 2%. 

Meski demikian, dia menilai peningkatan inflasi bukan satu-satunya risiko yang dihadapi Menurut Ibrahim, ketua The Fed tersebut sedang mempersiapkan untuk penurunan suku bunga pada September 2024. Dia menambahkan saat ini para pelaku pasar mencari informasi lebih lanjut terkait komentar Powell jelang rilis data inflasi konsumen. 

Dari dalam negeri, realisasi subsidi dan kompensasi energi pada 2024 diperkirakan membengkak. Peningkatan tersebut didorong oleh fluktuasi Indonesian Crude Price (ICP), nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume LPG dan listrik bersubsidi. 

Pada semester I/2024, realisasi subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp155,7 triliun, dibandingkan Rp161,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau turun 3,8%. 

“Namun, angka tersebut belum memasukkan kompensasi yang akan dihitung pada semester II/2024. Guna untuk menghindari defisit APBN, pemerintah berencana melaksanakan pembatasan BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024, dengan tujuan mengurangi jumlah pemakaian BBM subsidi,” tutur Ibrahim.   

Untuk mengatur penyaluran BBM bersubsidi, pemerintah mengeluarkan Peraturan Nomor 2 Tahun 2023, yang menetapkan bahwa pembeli BBM bersubsidi harus memiliki surat rekomendasi dari pemerintah daerah, kepala pelabuhan, lurah, atau kepala desa.

Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Jumat (12/7/2024)?

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini 

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.53 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.140 dan harga jual sebesar Rp16.160 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.09 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.965 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.265 per dolar AS.

Kurs               Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter   15.965      16.265

E Rate            16.140      16.160

Bank Notes   15.965      16.265

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 10.00 WIB masing-masing sebesar Rp16.138 dan Rp16.158 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp16.080 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.230 per dolar AS.

Kurs                  Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter      16.080       16.230

E Rate               16.138       16.158

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini