Kredit Mobil Listrik, Tantangan dan Peluang Datang Berbarengan

Bisnis.com,18 Jul 2024, 10:48 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman

Bisnis.com, JAKARTA — Penyaluran pinjaman untuk pembelian kendaraan listrik menjadi sektor baru dalam bisnis perusahaan leasing. Segmen ini memberi peluang tinggi seiring banyaknya pabrik mobil baru yang dibuka di Tanah Air. Saat yang sama, segmen ini memiliki tantangan seiring kontribusi yang masih kecil terhadap keseluruhan pembiayaan kendaraan.

Pada April 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp4,39 triliun, hanya sekitar 1% dari total penyaluran pembiayaan kendaraan yang mencapai Rp398,64 triliun.

Pemain leasing menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran kendaraan listrik, termasuk harga kendaraan listrik yang masih mahal dan belum terbentuknya pasar kendaraan listrik bekas.

Chief Financial Officer (CFO) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), Sylvanus Gani, menyatakan bahwa harga kendaraan listrik yang relatif mahal dibandingkan dengan kendaraan konvensional menjadi salah satu tantangan utama. "Harga jual kembali [resale value] pada kendaraan listrik juga masih belum ada kepastian mengingat pasarnya masih relatif baru dan sedikit," ujar Gani kepada Bisnis, Rabu (17/07/2024).

Selain itu, Gani menambahkan bahwa infrastruktur pendukung kendaraan listrik juga masih terbatas, seperti kurangnya stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia. Hingga akhir 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi pembangunan stasiun pengisian baterai kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 2.704 unit.

Namun demikian, Adira Finance tetap melihat prospek cerah kendaraan listrik, terutama dengan hadirnya merek-merek baru terkait kendaraan listrik dan adanya insentif dari Pemerintah atas pembelian kendaraan listrik yang dapat menarik permintaan masyarakat.

Hingga Semester I 2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance tercatat naik signifikan menjadi Rp178 miliar, meningkat 163,3% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Adira Finance menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik hingga akhir tahun 2024 dapat meningkat sekitar dua kali lipat dari pencapaian tahun 2023 yang mencapai Rp189 miliar.

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), Ristiawan Suherman, juga melihat ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk kendaraan listrik, termasuk harga kendaraan yang masih mahal dan kekhawatiran atas nilai jual kendaraan EV karena belum terdapat pasar mobil bekasnya.

Namun, Ristiawan mencatat bahwa ada progres positif atas kesiapan infrastruktur untuk kendaraan ramah lingkungan seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum, suku cadang, dan layanan servis yang semakin berkembang. "CNAF optimis pembiayaan kendaraan ramah lingkungan ke depannya akan terus bertumbuh seiring dengan perekonomian yang semakin pulih di Indonesia, di mana aktivitas masyarakat sudah kembali normal, mobilitas semakin tinggi serta kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga semakin tinggi," ungkapnya.

Hingga Juni 2024, CNAF mencatat realisasi penyaluran pembiayaan ramah lingkungan mencapai Rp273,3 miliar, meningkat 198% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp91,7 miliar. CNAF menargetkan pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp400 miliar hingga akhir 2024.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, mengatakan bahwa mayoritas orang yang membeli kendaraan listrik melakukannya secara tunai. "Dari 100 orang, kemungkinan hanya 20 yang membeli kendaraan listrik dengan cara kredit," kata Suwandi. Dia menambahkan bahwa banyak orang masih ragu untuk kredit kendaraan listrik karena nilai jual kembali dan harga baterai yang mahal.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa dari data wholesales atau pengiriman dari pabrik ke dealer sepanjang Juni 2024, penjualan mobil listrik mencapai 2.163 unit, tumbuh 79,5% yoy. Secara keseluruhan, penjualan mobil listrik sepanjang Januari-Juni 2024 mencapai 11.940 unit, menyumbang 2,92% dari penjualan nasional, dan tumbuh 104,24% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang menjual sebanyak 5.846 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini