PIP Salurkan Pembiayaan Ultra Mikro Rp40,53 Triliun untuk 10,62 Juta Debitur per Juni 2024

Bisnis.com,18 Jul 2024, 21:17 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Pengunjung mengamati produk UMKM yang dipamerkan pada Festival UMi 2024 oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis (18/7/2024)./ Bisnis - Arief Hermawan.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) sebanyak Rp40,53 triliun sejak 2017 sampai dengan saat ini. Penyaluran kredit itu menjangkau 10,62 juta debitur di 510 wilayah di Indonesia. 

“Pembiayaan UMi ini telah disalurkan sejak 2017 dan saat ini sudah diakses oleh 10,6 juta debitur dengan dana yang disalurkan sebanyak Rp40 triliun lebih,” kata Direktur Utama dalam pembukaan Festival UMi 2024 yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (18/7/2024). 

Penyaluran paling banyak disalurkan di Pulau Jawa dengan nominal Rp24,66 triliun kepada 6,71 juta debitur. Berikutnya wilayah Sumatera dengan total penyaluran Rp9,8 juta kepada 2,3 juta debitur. Wilayah Sulawesi mencapai sebanyak Rp2,67 triliun dengan 672.417 debitur. 

Untuk tahun ini, PIP telah menargetkan penyaluran kepada 2,2 juta debitur, sampai dengan semester I/2024 telah ada sekitar 1,6 juta debitur. 

Untuk terus meningkatkan penyaluran kepada pelaku usaha ultra mikro di wilayah Indonesia, Ismed mengatakan pihaknya terus meningkatkan kerja sama dengan mitra penyalur yakni Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) serta lembaga lainnya. 

PIP juga masih mengadakan Umi Youthpreneur yang telah berjalan selama empat tahun sejak 2022. Program tersebut diharapkan dapat menjaring talenta-talenta muda. Dalam program tersebut, pelaku usaha muda yang terbaik juga bisa mendaptkan akses pembiayaan dari PIP. Tidak hanya itu mereka juga mendapatkan kesempatan networking untuk memperluas jaringan. 

Tidak hanya itu, PIP juga meluncurkan UMi Inovatif Credit Scoring, di mana merupakan sistem skoring yang dapat digunakan untuk mencegah kredit bermasalah. Dengan adanya inovasi tersebut Ismed mengatakan  dapat membantu tenaga penyalur untuk menyeleksi calon debiturnya atau Know Your Customer (KYC). Ini juga dapat mencegah masyarakat untuk gali lubang, tutup lubang karena apabila telah meminjam di entitas lain dapar terlacak. 

“Jangan sampai masyarakat gali lubang tutup lubang, tadi sudah pinjam di koperasi, jangan lagi pinjam di pinjol di mana,“ katanya. 

Ke depan, PIP juga ingin mendirikan PIP Institute yang merupakan lembaga untuk mengorganisasi seluruh program yang dilakukan PIP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini