Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 masih mencatatkan ekuitas minus. Pada Juni 2024, ekuitas perusahaan minus Rp3,42 triliun.
Sebelumnya pada Juni 2023, ekuitas perusahaan minus sebanyak Rp2,99 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah memerintahkan perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut untuk memenuhi aturan minimum permodalan sebanyak Rp250 miliar pada 2026. Perintah itu tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 tahun 2023 telah menaikan batas minimum ekuitas secara bertahap dari semula Rp100 miliar menjadi Rp250 miliar mulai 2026.
Berdasarkan laporan keuangan AJB Bumiputera per 30 Juni 2024, dikutip dari laman resminya pada Sabtu (20/7/2024), perusahaan mencatatkan jumlah pendapatan sebanyak Rp626,74 miliar hingga paruh tahun ini.
Angka tersebut turun 5,13% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan Rp660,64 miliar pada Juni 2023. Sementara jumlah beban klaim dan manfaat perusahaan meningkat drastis mencapai Rp749,69 miliar pada 30 Juni 2023.
Adapun pada 30 Juni 2023, jumlah beban klaim dan manfaat perusahaan minus Rp8,01 miliar. Perusahaan mencatatkan kerugian sebanyak Rp254,5 miliar, setelah sebelumnya mencatatkan laba sebanyak Rp413,04 miliar.
Sementara itu, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp13,89 triliun. Angka tersebut meningkat 2,07% yoy apabila dibandingkan Rp13,60 triliun.
Dari sisi jumlah aset, AJB Bumiputera mencatatkan nilai Rp10,46 triliun. Jumlah aset itu naik 1,388% yoy dibandingkan Rp10,61 triliun pada Juni 2023. Aset tersebut terdiri dari jumlah investasi yang mencapai Rp6,72 triliun, serta bukan investasi Rp3,73 triliun.
Aset investasi paling mendominasi adalah bangunan dan hak strata atau tanah dengan bangunan (SHGB) untuk investasi sebanyak Rp4,4 triliun. Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp549, 44 miliar. Sedangkan aset bukan investasi juga didominasi oleh bangunan dan tanah dengan bangunan sebanyak rp2,67 triliun.
Tingkat kesehatan finansial AJB Bumiputera dilihat dari Risk Based Capital (RBC) masih minus -755,52%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel