Bisnis.com, JAKARTA -– Penyaluran kredit oleh perbankan di Indonesia pada paruh pertama tahun ini atau Juni 2024 telah mencapai Rp7.403,5 triliun. Penyaluran kredit terdorong oleh moncernya pinjaman dari pengusaha alias segmen korporasi.
Berdasarkan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juni 2024 tetap tumbuh tinggi 11,5% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya atau Mei 2024 11,4%, yoy.
"Perkembangan kredit terutama didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur korporasi 16,2% yoy," tulis laporan BI pada Senin (22/7/2024).
Penyaluran kredit ke debitur korporasi pada Juni 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 15,9% yoy.
Adapun, penyaluran kredit kepada debitur perorangan tumbuh 6,4% yoy, melambat tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,5% yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Juni 2024 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.
Kredit modal kerja pada Juni 2024 tumbuh sebesar 10,9% yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan Mei 2024 10,8% yoy. Perkembangan kredit modal kerja bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, serta sektor pertambangan dan penggalian.
Kredit investasi pada Juni 2024 tumbuh sebesar 13,9% yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 13,8% yoy, terutama bersumber dari sektor industri pengolahan dan sejenisnya, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh sebesar 10,4% yoy pada Juni 2024, lebih tinggi dari pertumbuhan Mei 2024 sebesar 10,1% yoy, terutama didorong oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit multiguna.
Adapun, penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melambat pada Juni 2024 jadi tumbuh 6,7% yoy, setelah tumbuh sebesar 7,3% yoy pada bulan sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan juga ditopang oleh strategi realokasi alat likuid perbankan ke penyaluran kredit yang berlanjut dan didukung oleh kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) BI.
BI sendiri optimistis kinerja kredit perbankan masih tetap moncer hingga akhir tahun ini. "Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 ada pada batas atas, kisaran 10%-12%," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan lalu (17/7/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel