Bisnis.com, JAKARTA — Akulaku Silvrr Indonesia telah mengeksekusi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VII atau right issue PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) pada bulan ini. Dengan begitu, porsi kepemilikan Akulaku di BBYB pun makin tebal.
Berdasarkan keterbukaan informasi, manajemen BBYB mengumumkan laporan perubahan data pemegang saham yang kepemilikannya 5% atau lebih per 19 Juli 2024.
Secara rinci, Akulaku selaku pemegang saham pengendali perseroan menambah tebal kepemilikan sahamnya sebanyak 358,35 juta lembar. Dengan begitu, jumlah saham yang dimiliki jejaring Alibaba itu di BBYB menjadi 3,64 miliar lembar dari sebelumnya 3,28 miliar lembar.
Porsi kepemilikan saham Akulaku di bank digitalnya itu juga menjadi 29,42%, lebih tebal dibandingkan sebelum transaksi sebesar 27,32%.
Adapun, transaksi penambahan modal Akulaku terhadap BBYB dilakukan melalui aksi right issue. Bank Neo Commerce mengeksekusi right issue sebanyak 1,31 miliar dengan nilai nominal saham baru Rp100.
Harga pelaksanaan sebesar Rp300 per lembar sehingga seluruhnya berjumlah senilai Rp393,5 miliar yang berasal dari saham portepel perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode perdagangan right issue tersebut digelar pada 12 Juli 2024 hingga 18 Juli 2024.
Sebelumnya diberitakan Bisnis, Akulaku akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya dalam PMHMETD VII BBYB yaitu dengan jumlah sebanyak 1,31 miliar saham baru.
Akulaku dalam kedudukannya selaku pemegang HMETD maupun selaku pembeli siaga juga memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya (secara proporsional) serta untuk melaksanakan kewajibannya selaku pembeli siaga.
Berdasarkan catatan Bisnis, Akulaku merupakan bagian dari jejaring Alibaba di Indonesia, lewat Ant Group, sayap finansial perusahaan teknologi yang didirikan Jack Ma tersebut.
Mengacu ke data Crunchbase, Ant Group masuk ke perusahaan financial technology (fintech) itu pada 10 Januari 2019, lewat suntikan dana US$89 juta atau lebih dari Rp1 triliun.
Selain Ant Group, investasi di perusahaan tersebut juga pernah dilakukan oleh Sequoia Capital India, Qiming Venture Partners, dan Arbor Ventures.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel