Penyaluran kredit UMKM BCA (BBCA) Rp117,7 Triliun, Naik 12,1%

Bisnis.com,24 Jul 2024, 15:36 WIB
Penulis: Choirul Anam
Karyawan melayani nasabah mengenai kartu kredit BCA di kawasan Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MALANG — PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) berhasil menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp117,7 triliun sampai akhir Mei /2024 atau tumbuh 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Kakanwil VII BCA Malang Hianni mengatakan realisasi kredit UMKM sebesar itu merupakan bentuk dukungan BCA terhadap sektor ekonomi kecil dan mikro. 

“Dalam rangka terus mendorong penyaluran kredit ke sektor ini, BCA memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UMKM yang bergerak dalam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan,” katanya pada workshop dan memfasilitasi penerbitan sertifikat halal bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Malang, Rabu (24/7/2024).

Hingga Mei 2024, dia mengatakan BCA telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp382 miliar atau tumbuh 57,6% (yoy). BCA menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp800 miliar atau naik 11% yoy sepanjang 2024.

Menurutnya, UMKM merupakan aktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, dia mengatakan Workshop sertifikasi dan penerbitan sertifikat halal ini merupakan wujud dari komitmen BCA mendorong UMKM lokal agar naik kelas dengan memberikan akses serta pemahaman mengenai sertifikasi halal dalam kategori self declare. 

Dia berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas produk, skala usahanya, serta memahami pentingnya penerapan standar halal dalam membuat produk dan layanan.

"BCA memberikan dukungan pembayaran biaya sertifikasi halal bagi pelaku UMKM, dan penawaran menarik lain seperti pembukaan rekening online, pembuatan kartu kredit BCA online, aktivasi metode pembayaran via QRIS, serta fasilitas pembiayaan usaha [KUR] dan produk konsumtif lainnya," imbuhnya. 

Sertifikasi Halal UMKM 

Menurut survei Kementerian Koperasi dan UKM, omzet rata-rata pelaku usaha meningkat 8,5% setelah mendapatkan sertifikat halal. Hal ini disebabkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap produk bersertifikat halal. Melihat hal tersebut, BCA berkomitmen terus melanjutkan program sertifikasi halal bagi UMKM.

Program sertifikasi halal BCA pada 2024 akan berfokus pada akuisisi yang berlanjut dengan penerbitan sertifikat halal bagi 2.000 UMKM di berbagai daerah. 

Pada 2023 lalu, BCA telah melakukan workshop dan membantu penerbitan 1.000 sertifikat halal bagi UMKM di 10 kota/kabupaten pada 9 provinsi. Peserta pelatihan UMKM tersebut didominasi perempuan. Aksi tersebut menempatkan BCA sebagai lembaga peringkat kedua nasional dengan kuota sertifikat halal terbanyak pada 2023.

“Semangat BCA untuk terus mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi halal di Indonesia akan terus ada. Kami berharap semangat ini juga dapat menginspirasi Bapak dan Ibu mengembangkan bisnis serta memperkuat kapasitas UMKM secara berkelanjutan agar dapat unggul di pasar domestik maupun mancanegara," ujar Hianni.

Workshop ini digelar sebagai wujud komitmen BCA mendukung perekonomian halal. Melalui workshop ini, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk mereka sehingga dapat "naik kelas" dan mengembangkan skala usahanya. 

Bersamaan dengan di Malang, BCA juga mengadakan workshop serupa di beberapa kota di Jawa Timur, yakni Madiun, Gresik, dan Surabaya.

Manajer/Analis di Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusi dan Ekonomi Syariah (FPPUKIS) Kantor Perwakilan BI Malang, Suwandi Suryasaputra menegaskan Mendukung peran aktif BCA dalam membantu UMKM melalui workshop dan program sertifikasi halal.

“BI Malang berharap kedepan bisa bersinergi dengan BCA untuk pengembangan UMKM secara lebih luas, utamanya dari sisi akses pembiayaan,” ucapnya.

Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Malang, Veralina Sugiharti Tobing, mengatakan selain peningkatan literasi sertifikasi halal, terdapat bidang literasi yang tak kalah pentingnya yaitu literasi keuangan. 

Peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM, dia menilai, tentunya akan ditunjang oleh kecukupan permodalan yang memadai. Jumlah produk keuangan yang diterbitkan oleh pelaku usaha jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi OJK sangatlah variatif. 

“Dari KUR sampai dengan pinjaman dari fintech peer-to-peer lending atau pinjaman online legal tersedia untuk dipilih, silahkan dipilih secara bijak sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini