Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) telah meraup laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp29,92 triliun pada kuartal II/2024. Di tengah raupan labanya, harga saham BBRI merosot.
Harga saham BBRI menyentuh level Rp4.700, turun 1,67% pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (25/7/2024). Harga saham BBRI juga turun 3,89% dalam sepekan.
Kemudian, harga saham BBRI masih di zona merah sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), turun 17,9%.
Saham BBRI juga mencatatkan nilai jual asing atau net foreign sell Rp179,92 miliar pada perdagangan hari ini. Meskipun, dalam sepekan, saham BBRI telah mencatatkan nilai beli asing atau net foreign buy Rp182,12 miliar.
Kinerja saham itu dicatatkan saat emiten bank jumbo tersebut mengumumkan kinerja keuangannya. BBRI telah meraup laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp29,92 triliun pada kuartal II/2024. Labanya naik tipis dibandingkan raupan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp29,9 triliun.
Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit Rp1,336,78 triliun pada kuartal II/2024 tumbuh 11,2% secara tahunan (year on year/yoy).
"Ini salah satu bentuk dukungan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, khususnya di segmen UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah]," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja pada Kamis (25/7/2024).
Penyaluran kredit BRI memang mayoritas menyasar segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,96%.
Kemudian, dari sisi pendanaan, BRI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp1.389,66 triliun, naik 11,6% yoy. Pendanaan bank didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp877,89 triliun, tumbuh 7,7% yoy. Porsi dana murah bank mencapai 63,17% per Juni 2024.
"Yang mendukung pencapaian dana murah adalah kami memiliki implementasi hybrid bank yang disalurkan lewat Agen BRIlink dan ada superapp BRImo," kata Sunarso.
Prospek Saham BBRI
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan harga saham BBRI masih berpotensi naik. "Prospek saham BBRI masih bagus rekomendasi buy," katanya kepada Bisnis pada Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, ekspektasi putaran kredit tahun ini akan cukup kuat dan mendorong emiten perbankan besar seperti BBRI bisa mencaplok permintaan kredit tersebut.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan harga saham BBRI masih berpotensi naik. Ia merekomendasikan buy untuk saham BBRI dengan target harga di level Rp5.050 per lembar.
Menurutnya, ke depan saham bank-bank jumbo diproyeksikan moncer dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga The Fed. "Ini on the right track ada pelonggaran dan ada stimulus positif ke saham-saham perbankan," kata Nafan kepada Bisnis.
Dengan pelonggaran kebijakan suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI) pun akan mengikuti pelonggaran kebijakan moneternya.
"BI bisa dua kali longgarkan kebijakan, dibanding The Fed dan ini mampu mendorong likuiditas di perbankan. Secara seasonal kredit juga tumbuh dobel digit apalagi semester kedua," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel