BFI Finance (BFIN) Catat Pembiayaan Baru Rp9 Triliun per Semester I/2024

Bisnis.com,28 Jul 2024, 22:42 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor BFI Finance di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp9 triliun pada semester I/2024. Segmen pembiayaan roda empat menjadi kontributor utama dengan nilai Rp6,1 triliun.

Hingga Juni 2024, perseroan juga mencatatkan piutang pembiayaan dikelola atau managed receivables sebesar Rp22,4 triliun, dengan 57,5% di antaranya didominasi untuk tujuan produktif modal kerja. Penyaluran piutang pembiayaan tersebut berkontribusi terhadap total aset sebesar Rp24,3 triliun, naik 0,5% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq).

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan pencapaian kinerja BFIN pada semester I/2024 dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari momentum pemilu, Ramadan, hingga faktor geopolitik yang berdampak pada daya beli masyarakat. "Dalam menyiasati hal tersebut, penyaluran pembiayaan dilakukan dengan lebih selektif serta melakukan diversifikasi produk guna menjaga kualitas portofolio kredit," kata Sudjono dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Minggu (28/7/2024).

Total pendapatan BFI Finance dalam periode ini tercatat mencapai Rp3,1 triliun dengan laba bersih mencapai Rp685,8 miliar. Pada semester I/2024, porsi pembiayaan BFI Finance untuk sektor kendaraan bermotor masih menempati komposisi terbanyak, yakni 76,3% untuk pembiayaan kendaraan roda dua dan empat. Pembiayaan alat berat dan mesin mengambil porsi 14,9%, pembiayaan beragun sertifikat properti 4,4%, serta pembiayaan lainnya 4,3% termasuk pembiayaan syariah yang menorehkan pertumbuhan sebesar 39,2% year-on-year (yoy).

Dari segi sumber pendanaan, mayoritas berasal dari perbankan serta surat utang/obligasi, masing-masing 75,6% dan 20,1%. "Penerbitan obligasi masih menjadi salah satu andalan dalam diversifikasi sumber pendanaan sehingga BFI Finance tengah merencanakan penerbitan obligasi baru di kuartal III-2024 dengan total senilai Rp6 triliun," ujarnya.

Pada paruh pertama 2024, BFI Finance telah melunasi empat obligasi yang jatuh tempo dengan total nominal mencapai Rp1,86 triliun. Dari segi profil risiko, hingga Juni 2024, non-performing financing (NPF) BFI Finance terkendali di level bruto 1,47% dan level neto 0,29%, turun 50 basis poin (bps) dibandingkan Juni 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rata-rata NPF industri berada di level 2,77% pada Mei 2024.

"Cakupan penyisihan tercatat sebesar 2,6 kali NPF bruto perusahaan dan net gearing ratio masih menunjukkan tren positif, yakni 1,2 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali," tambah Sudjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini