Moncer Bisnis Leasing di Kredit Kendaraan Listrik Semester I/2024

Bisnis.com,29 Jul 2024, 11:58 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi mobil listrik Isuzu Elf EV Prototype pada pameran GIIAS 2024, Sabtu (20/7/2024). / Bisnis-Nuhansa Mikrefin Yoedo

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil listrik melaju kencang di tengah melesunya pasar otomotif domestik pada semester I/2024. 

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 36.053 unit sepanjang semester I/2024. Angka tersebut naik 59,97% secara tahunan (year on year/yoy) dari 22.536 unit. 

Meningkatnya penjualan kendaraan listrik turut dirasakan dampaknya oleh industri pembiayaan atau multifinance. Kucuran kredit terhadap kendaraan listrik pada semester I/2024 mengalir deras. 

Misalnya saja, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance yang telah memberikan kredit kendaraan listrik sebanyak Rp178 miliar pada semester I/2024. 

Kredit kendaraan listrik perseroan meningkat sebanyak 163,3% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan Bisnis, Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebanyak Rp67,7 miliar pada semester I/2023. 

“Hingga semester I/2024 pembiayaan kendaraan listrik tercatat naik signifikan menjadi sebesar Rp178 miliar,” kata Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani saat dihubungi Bisnis, belum lama ini (17/7/2024). 

Namun demikian, porsi pembiayaan kendaraan listrik terbilang masih kecil apabila dibandingkan terhadap keseluruhan portofolio pembiayaan perusahaan.  Adapun secara keseluruhan pembiayaan perseroan mencapai Rp20 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut masih didominasi oleh segmen otomotif mencapai 77%. 

Gani mengatakan pihaknya melihat ada beberapa tantangan yang dihadapi pembiayaan kendaraan listrik antara lain harga kendaraan listrik yang relatif masih cukup mahal dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Kemudian, masih terbatasnya infrastruktur yang mendukung kendaraan listrik seperti kurangnya pos-pos pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

“Harga jual kembali [resale value] pada kendaraan listrik masih belum ada kepastian mengingat pasarnya masih relatif baru dan sedikit,” ungkap Gani. 

Namun demikian, Gani mengatakan Adira Finance melihat prospek pembiayaan baru kendaraan listrik dapat terus berkembang seiring dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep green living. Tidak hanya itu, tersedianya beragam merek kendaraan listrik, serta adanya insentif dari Pemerintah atas pembelian kendaraan listrik sehingga juga dapat menarik permintaan masyarakat.

“Adira Finance menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik hingga akhir tahun 2024 dapat meningkat sekitar 2x lipat dari pencapaian tahun 2023, sejalan dengan pertumbuhan pasar,” tandasnya.

Perusahaan multifinance di bawah Bank Mandiri, Mandiri Utama Finance (MUF) juga mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik pada semester I/2024. 

Finance & Risk Management Director Mandiri Utama Finance Rully Setiawan menyebut penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perseroan mencapai Rp361,6 miliar, yang mana naik 331% secara tahunan (year on year/yoy). 

Namun demikian, Rully menyebut bahwa pembiayaan kendaraan listrik hanya berkontribusi 3% dari total keseluruhan pembiayaan perseroan. Meskipun kontribusinya kecil, perusahaan masih melihat ada ruang pertumbuhan yang besar. 

“MUF melihat pembiayaan mobil listrik masih potensial untuk tumbuh seiring dengan kinerja penjualan mobil listrik secara nasional yang masih mencatatkan kenaikan," kata Rully kepada Bisnis

Sampai dengan akhir 2024, Rully menyebut perseroan menargetkan kendaraan listrik bisa berkontribusi setidaknya 5%. Untuk mempercepat penetrasi pembiayaan mobil listrik, MUF akan gencar mempromosikan penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi. 

Selain itu, MUF juga menyiapkan promo-promo menarik yang dapat dimanfaatkan konsumen yang menggunakan layanan pembiayaan kendaraan listrik.

Tidak kalah moncer, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance mencatatkan penyaluran terhadap kendaraan ramah lingkungan sebanyak Rp273,3 miliar pada semester I/2024. Angka tersebut meningkat 198% yoy dari sebelumnya Rp91,7 miliar pada semester I/2023. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman pun meyakini pembiayaan terhadap kendaraan ramah lingkungan dapat terus tumbuh. Terlebih penjualan kendaraan listrik juga meningkat yang mana membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin tinggi, dan dapat dilihat juga dari antusiasme masyarakat kepada teknologi yang lebih maju dan hemat energi

“CNAF menargetkan pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp400 miliar sampai dengan akhir 2024,” kata Ristiawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini