Bisnis.com, JAKARTA - Lini keuangan PT Astra International Tbk. (ASII), Astra Financial berharap industri otomotif dapat tumbuh pada semester II/2024 agar mengerek kinerja industri pembiayaan, khususnya di sektor kendaraan bermotor.
Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin mengatakan kinerja pembiayaan multifinance di awal tahun ini meningkat lantaran mayoritas portofolio dikontribusikan sektor kendaraan bermotor.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales mencapai 215.069 unit pada Januari-Maret 2024 atau turun 23,9% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 282.601 unit.
Meski penjualan mobil lesu, pembiayaan yang ditorehkan industri multifinance pada Januari-Mei 2024 naik 1% menjadi Rp229,6 triliun dari Rp226,6 triliun di periode yang sama di 2023.
"Pembiayaan semester II/2024, kami berharap sektor otomotif bisa tumbuh. Baik roda dua dan roda empat," kata pria yang akrab disapa Abong saat ditemui usai acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/07/2024).
Lesunya sektor otomotif membuat unit bisnis Astra Financial, Astra Credit Companies (ACC) mencatatkan penurunan pembiayaan sebanyak 1,52% yoy menjadi Rp10,49 triliun pada kuartal I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,65 triliun.
Namun, Abong optimis pameran GAIKINDO Indonesia International Asuto Show atau GIIAS 2024 dapat menjadi stimulus kinerja Astra Financial di semester II/2024.
Dalam pameran yang berlangsung 18-28 Juli itu, Astra Financial mencatatkan transaksi mencapai Rp2,53 triliun, meningkat 4,70% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Penyaluran pembiayaan roda empat oleh PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAF) mencapai sebanyak Rp2,47 triliun yang mana meningkat 4,80% secara tahunan (yoy).
Meski demikian, dia mengatakan Astra Financial tidak hanya bergantung pada industri otomotif saja. Melaui unit bisnisnya, Astra Financial juga menyasar pembiayaan kendaraan bekas, pembiayaan multiguna, hingga sektor asuransi.
Hingga kuartal I/2024, Astra Financial melalui unit bisnisnya, PT Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Finance (TAF) telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp33,3 triliun atau meningkat 8,1% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Untuk pembiayaan alat berat, Astra melalui Surya Attha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp3,3 triliun, meningkat 4,4% yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Kemudian pada sektor asuransi umum, Asuransi Astra memperoleh premi bruto sebanyak Rp2,5 triliun pada kuartal pertama 2024.
"Jadi di Astra Financial pembiayaan dari semua perusahaan multifinance kita masih bertumbuh. Sehingga penetrasi kita malah meningkat dibanding tahun lalu. Jadi kita berharap sampai akhir 2024 untuk Astra Financial perusahaan pembiayaan kita bisa bertumbuh dibanding tahun kemarin," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel