Bank Mandiri (BMRI) Revisi Naik Target Pertumbuhan Kredit 2024 jadi 16%-18%

Bisnis.com,31 Jul 2024, 21:05 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Jumat (22/9/2023). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) pada semester II/2024, yang sebelumnya ditarget sebesar 13% sampai dengan 15%.

Sebagaimana diketahui, perseroan telah menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.532 triliun pada enam bulan pertama 2024 alias tumbuh 20,5% secara year on year (YoY). Pertumbuhan kredit ini melebihi rata-rata industri yakni sebesar 12,36% YoY per Juni 2024.

“Dengan melihat trajektori yang baik tersebut, kami merevisi guidance pertumbuhan kredit dari sebelumnya 13%-15% direvisi menjadi 16%-18% secara konsolidasi,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Paparan Kinerja Kuartal II/2024, Rabu (31/7/2024). 

Adapun, laju kredit konsolidasi Bank Mandiri tumbuh optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar yang tumbuh 29,7% YoY di tengah demand yang baik pada segmen ini. Sementara itu, segmen ritel tumbuh 10,8% yoy di atas industri segmen ritel di 8,6% yoy. 

Kata Darmawan, strategi pertumbuhan di segmen retail dilakukan dengan pendekatan ekosistem serta melalui sektor unggulan di masing-masing wilayah, melalui distribusi channel perseroan, baik itu cabang maupun platform digital. 

Untuk guidance net interest margin dan cost of credit tetap dipertahankan masing-masing di level 5%-5,3% dan 1%-1,2%.

Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri mencatatkan realisasi laba bersih secara konsolidasi tumbuh 5,23% YoY menjadi Rp26,6 triliun pada semester I/2024.

Perolehan laba Bank Mandiri tersebut turut ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh sehat sebesar 12,5% YoY pada Juni 2024. Pada periode yang sama, pendapatan nonbunga Bank Mandiri mencapai Rp 19,41 triliun atau tumbuh sebesar 5,74% Yoy. 

Pertumbuhan pendapatan nonbunga tersebut, didorong oleh recurring fee yang meningkat dari transaksi digital perseroan, yaitu Livin’ by Mandiri dengan pertumbuhan sebesar 26,4% YoY.

Adapun, dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 15,4% YoY menjadi Rp1.651 triliun di Kuartal II/2024. Hal ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9% secara tahunan.

Pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi rasio dana murah yang terus meningkat mencapai 79,7% secara bank only. Pencapaian ini ikut berkontribusi menjaga biaya dana atau cost of fund (CoF) bank only pada level yang rendah sebesar 2,08%.

“Pertumbuhan penempatan dana murah di Bank Mandiri tidak terlepas dari transformasi digital yang terus dilakukan, dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah,” ungkap Darmawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini