Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 22,78% jadi Rp5,41 Triliun pada Semester I/2024

Bisnis.com,31 Jul 2024, 20:32 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Ilustrasi nasabah menukarkan uang rupiah di cabang Bank DKI. Dok Bank DKI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank DKI mencatatkan kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar Rp5,41 triliun per Juni 2024 atau semester I/2024.

Kredit UMKM Bank DKI tumbuh 22,78% (year-on-year/yoy) dari Rp4,41 triliun pada Juni 2023.

Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo mengatakan capaian tersebut ditopang kredit Mikro yang meningkat 27,99% yoy menjadi Rp3,81 triliun dari sebelumnya Rp2,98 triliun pada Juni 2023.

Selain itu, kredit Ritel periode Juni 2024 meningkat 11,94% yoy menjadi sebesar Rp1,60 triliun dari sebelumnya Rp1,43 triliun pada Juni 2023.

“Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM ini mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11% dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat sebesar Rp53,56 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7/2024).

Agus menyampaikan dalam strategi ekspansi kredit, Bank DKI memprioritaskan pada penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian.

Menurutnya, portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM, dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.

“Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang bagi seluruh Pemangku Kepentingan,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatanan kredit dan pembiayaan Konsumer periode Juni 2024 tumbuh 9,05% yoy menjadi Rp22,83 triliun.

Adapun, kredit dan pembiayaan Menengah tumbuh 12,40% menjadi sebesar Rp1,89 triliun dari sebelumnya Rp1,68 triliun pada Juni 2023.

Di sisi lain, kredit dan pembiayaan Komersial (termasuk term loan) periode Juni 2024 tumbuh 1,48% menjadi sebesar Rp23,41 triliun dari sebelumnya Rp23,07 triliun pada Juni 2023.

“Hal itu seiring strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif kepada perusahaan Bonafide multinasional dan BUMD yang merupakan bagian dari ekosistem Bank DKI, khususnya perusahaan yang bergerak pada sektor perdagangan besar dan eceran,” ucapnya.

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan pendapatan bunga Bank DKI pada semester I/2024 tumbuh 4,95% yoy menjadi Rp2,77 triliun, dari Rp2,64 triliun pada Juni 2023.

Seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, dia mengatakan beban bunga Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 11,53% yoy menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2024, dari Rp1,29 triliun di Juni 2023.

“Tren kenaikan suku bunga, diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas diantaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,” jelas Romy.

Di tengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 mencapai Rp65,18 triliun, terdiri atas Giro Rp12,48 triliun, Tabungan Rp10,99 triliun, dan Deposito Rp41,70 triliun

Atas kinerja kredit dan DPK yang dicapai, menjadikan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik pada level 82,16% yoy pada Juni 2024, dibanding sebelumya 75,06% di Juni 2023.

Sedangkan untuk rasio lainnya terjaga, ROE di 6,59%, ROA menjadi 1,11% dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 87,02%


“Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspasi bisnis mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp338,53 miliar pada semester I/2024,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini