Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 pada hari ini, Kamis (1/8/2024).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan peluncuran BSPI tersebut merupakan kelanjutan dari BSPI 2019-2025. Peluncuran dilakukan dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perry mengatakan, dalam BSPI 2030, akselerasi digitalisasi pembayaran nasional akan difokuskan pada lima inisiatif utama, mulai dari modernisasi infrastruktur pembayaran retail hingga pengembangan rupiah digital.
"Modernisasi infrastruktur pembayaran retail, wholesale, dan data, konsolidasi industri pembayaran nasional, inovasi dan akselerasi digital, perluasan kerjasama internasional, dan pengembangan rupiah digital," katanya.
Perry mengatakan, ke depan, kerja sama sistem pembayaran berbasis QR code antarnegara juga akan terus diperluas.
Dia menjelaskan, perluasan kerja sama QR Indonesian Standard (QRIS) antar negara, setelah direalisasi dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura, BI juga telah mendatangi nota kesepakaman kerja sama QR dengan Korea Selatan, Uni Arab Emirat, Jepang, dan India.
"Ke depan, Asia akan terintegrasi pembayaran melalui QR dan juga melalui fast payment," jelasnya.
Selanjutnya, pada momentum penyelenggaraan FEKDI 2024, Perry mengatakan bahwa BI juga akan meluncurkan pengembangan kartu kredit Indonesia segmen pemerintah dengan fitur online payment virtual card tokenisasi.
"Fitur QRIS dalam kartu kredit Indonesia ini akan diperluas untuk memudahkan transaksi belanja pemerintah tidak hanya untuk perjalanan, tapi juga untuk membeli produk-produk UMKM karya-karya bangsa dan dengan demikian mendorong inklusivitas dan digitasi UMKM," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel