Bisnis.com, JAKARTA - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, UMKM memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%). Dengan kontribusi sebesar ini, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional, membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Berperan sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia berupaya berkontribusi meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Sejalan dengan bidang tugas Bank Indonesia, program pemberdayaan UMKM diarahkan untuk:
- Mendukung Upaya Pengendalian Inflasi: Khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai agar harga-harga bahan pangan tetap stabil dan terjangkau.
- Mendorong UMKM Potensi Ekspor dan Pendukung Pariwisata: Untuk mendukung upaya penurunan defisit transaksi berjalan dengan meningkatkan kontribusi UMKM dalam ekspor dan sektor pariwisata.
- Meningkatkan Akses Keuangan UMKM: Untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dengan memastikan UMKM memiliki akses yang lebih baik ke layanan keuangan.
Salah satu wujud nyata dalam mendorong pertumbuhan inklusif UMKM dengan digitalisasi dan perluasan akses pasar domestik hingga ekspor, Bank Indonesia menginisiasi Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI). Acara ini berlangsung di Hall A dan B Jakarta Convention Center di Jakarta pada 1 Agustus 2024 hingga 4 Agustus 2024.
Festival ini tidak hanya menjadi wadah bagi UMKM untuk memamerkan produk mereka, tetapi juga memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan eksposur, memperluas jaringan bisnis hingga pembelajaran dan inovasi.
“Program – program pengembangan ekonomi – keuangan inklusif pada UMKM termasuk pelaku usaha syariah terus diperluas dengan digitalisasi serta perluasan akses pasar domestik dan ekspor,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Salah satu UMKM yang berhasil menembus pasar global adalah Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan dari Takengon, Aceh Tengah. Bank Indonesia turut mendampingi pengembangan dan peningkatan kapasitas serta kualitas Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan hingga mamu go global dan mampu mendapatkan pesanan dari 5 perusahaan global yang tersebar di 4 negara, yaitu Australia, Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang.
“Langkah go global diawali dari sertifikasi kopi organik yang kami peroleh berkat bantuan dari Puskoka Jember. Selanjutnya, kami menerapkan standar mutu internasional dengan mendapat binaan dan pendampingan dari Bank Indonesia di Lhokseumawe,” kata Ridwan Husein, Pendiri dan Ketua KBQ Baburrayan.
Untuk mengetahui detail perjalanan keberhasilan KBQ Baburrayan hingga menembus pasar global dan melihat lebih jauh peran Bank Indonesia dalam pemberdayaan UMKM, silakan klik link berikut.
Mari bersama-sama mendorong kemajuan UMKM dan membangun ekonomi digital yang kuat untuk masa depan Indonesia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel