Pelaku Usaha Sebut QRIS Dapat Minimalisir Fraud

Bisnis.com,02 Agt 2024, 21:50 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
QRIS BPD Bali/bpdbali.co.id

JAKARTA -- Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo) dan penyedia teknologi keuangan digital mengatakan penerapan QRIS dapat meminimalisir terjadinya fraud atau penipuan.

Pasalnya, perubahan transaksi pembayaran manual menjadi digital adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari.

Sekretaris Umum Astindo Jeffry Darjanto mengatakan penerapan QRIS atau sistem pembayaran digital bisa lebih praktis digunakan.

"Transaksi digital seperti QRIS dapat mencegah terjadinya fraud atau penipuan terlebih resiko tinggi jika menggunakan pembayaran tunai," ujar Jeffry, Jumat (2/8/2024).

Saat ini, katanya, bank atau penyedia jasa keuangan digital aktif mendorong pelanggan mereka untuk bertransaksi secara digital.

Hal ini, juga turut mendorong pengusaha-pengusaha di sektor pariwisata untuk menggunakan transaksi digital, termasuk QRIS

"QRIS juga sangat membantu namun dengan batas nilai tertentu. Kembali lagi tergantung pada program bank yang tersedia, biasanya pelanggan akan memaksimalkan penggunaan QRIS terutama jika ada promo atau potongan harga atau gimmick tertentu," tutur Jeffry.

Berdasarkan data Astindo, penggunaan transaksi digital mulai masif digunakan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, hingga Makassar.

Di kota-kota tersebut, kata Jeffry, penggunaan QRIS sudah lebih dari 30%. 

Namun demikian, Astindo memberikan catatan untuk transaksi digital, yakni potongan biaya atau administrasi yang sudah ada sekiranya bisa dipertimbangkan untuk diperkecil, karena akan mempengaruhi margin pengusaha.

"Anggota-anggota kami menjual tentunya tanpa tambahan biaya apapun kepada pelanggan dan biaya administrasi sudah pasti akan ditanggung oleh pengusaha," imbuhnya.

Meski transaksi digital sudah mulai banyak, dia mengatakan tetap memahami konsumen yang belum menggunakan digitalisasi.

Direktur utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan penyedia jasa teknologi digital mengutip pernyataan BI bahwa QRIS telah memiliki standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional.

“Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya Fraud. Tapi seperti kata BI, semua pengawasan ini menjadi tanggungjawab bersama, baik penyedia maupun pengguna,” ujar Indra.

Dia juga memastikan BI bersama Asosiasi Sistem PembayaranIndonesia (ASPI), dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dapat melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant.

Dia mencontohkan inovasi dilakukan perusahaannya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM adalah memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.


Beberapa diantarnya adalah bermitra dengan komunitas Tamado Grop di Sumatera untuk menjangkau UMKM di Pematang Siantar, Kabupaten Samosir, Aceh, Bali dan beberapa tempat lainnya.

PT TDC juga berkolaborasi dengan Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Banten Bersama dan ABC Esport untuk mendongkrak laju pertumbuhan transaksi digital di Provinsi Banten melalui kegiatan Tour ABC Esport .

“Ini merupakan bagian dari kampanye kami dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang diinisiasi Bank Indonesia pada 2014,” lanjut Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini