Bisnis.com, JAKARTA — Industri pembiayaan masih berpotensi mencatatkan kinerja yang lebih moncer pada semester II/2024 setelah tertekan akibat melemahnya daya beli masyarakat pada paruh pertama tahun ini.
Untuk menangkap peluang bisnis baru pada semester II/2024, perusahaan pembiayaan atau multifinance pun dinilai perlu mencermati segmen dan produk alternatif yang prospektif.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipaparkan dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulan Juli 2024, Senin (5/8/2024), piutang pembiayaan per Juni 2024 tercatat senilai Rp492,17 triliun. Realisasi itu dilaporkan bertumbuh sebesar 10,72% (year-on-year/YoY).