Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri asuransi perlu menyiapkan taktik guna menghadapi pelemahan daya beli masyarakat yang telah berimpak pada kinerja sektor jasa keuangan tersebut hingga kuartal II/2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja sektor asuransi dan dana pensiun pada kuartal II/2024 mencatatkan kontraksi 2,98% secara tahunan atau dibandingkan periode yang sama pada 2023 (year-on-year/YoY). Penurunan nilai produk domestik bruto (PBD) sektor asuransi dan dana pensiun (dapen) ini menjadi yang terburuk sejak pandemi Covid-19.
Pada periode tersebut, BPS mencatat nilai PBD sektor asuransi dan dapen mencapai Rp24,88 triliun atau turun dari Rp25,65 triliun pada kuartal II/2023.