Prudential Indonesia Ungkap Strategi Bisnis Tangkal Biaya Kesehatan yang Tambah Mahal

Bisnis.com,14 Agt 2024, 17:50 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia menjalankan sejumlah strategi bisnis dari peluncuran produk yang terkustomisasi hingga penyesuaian premi guna menyiasati lonjakan biaya medis yang harus ditanggung akibat kenaikan harga (inflasi).  

Terhitung mulai Agustus 2024 ini, Prudential tercatat melakukan penyesuaian meningkatkan biaya asuransi sebesar 39% untuk produk asuransi kesehatan Prudential Syariah.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai langkah merespons tingginya kenaikan inflasi kesehatan dan angka klaim asuransi kesehatan. "Yang mana mulai Agustus 2024 akan ada penyesuaian premi atau biaya asuransi sebesar 39% untuk produk asuransi kesehatan Prudential Indonesia yang sudah ada sebelum 2024 ini," kata Karin kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024).

Sepanjang 2023, Prudential Indonesia mencatat kenaikan pembayaran klaim kesehatan 19% year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp5,4 triliun. Peningkatan klaim kesehatan khususnya yang seusai tagihan atau as charged didominasi klaim dari penyakit kanker payudara, jantung koroner, infeksi saluran pencernaan, gastritis lambung, dan pneumonia.

Strategi lain perusahaan, Prudential Indonesia juga telah meluncurkan produk PRUWell Medical yang memberikan penawaran premi terjangkau berupa keringanan premi 20% saat perpanjangan polis di tahun berikutnya.

Karin mengatakan pihaknya berkomitmen tetap memberikan layanan proteksi jangka panjang yang optimal kepada nasabah di tengah tantangan tingginya inflasi medis.

Untuk itu, lanjutnya, Prudential Indonesia juga mendorong para nasabah yang sudah memiliki produk kesehatan lainnya dari Prudential Indonesia untuk dapat menikmati manfaat PRUWell dengan beralih ke produk PRUWell Medical. 

Saat ditanya bagaimana perbandingan tren pendapatan premi asuransi kesehatan dengan jumlah peserta, Karin tidak menjelaskan lebih lanjut. Dirinya hanya memaparkan pendapatan premi Prudential Indonesia secara general per kuartal I/2024.

"Pada kuartal I/2024 pendapatan premi Prudential Indonesia berdasarkan jenis produk, kalau dari produk tradisional sebesar Rp1,2 triliun atau naik 23,3% dibandingkan periode yang sama di kuartal I/2023. Sedangkan untuk pertumbuhan produk unitlink tetap stabil dibandingkan periode sebelumnya," ujarnya. 

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat klaim asuransi kesehatan yang dibayar asuransi jiwa pada kuartal I/2024 mencapai Rp5,96 triliun atau naik 29,4%.  Tren kenaikan klaim tersebut melanjutkan catatan di 2023.

"Klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2023. Faktor utama pendorongnya adalah inflasi medis yang tinggi, meliputi harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit termasuk biaya pelayanan, obat dan berbagai tes kesehatan," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubulon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini