UOB Corporate Day 2024: Konektivitas Asean dan China jadi Fokus

Bisnis.com,14 Agt 2024, 09:45 WIB
Penulis: Hendra Wibawa
Group Corporate Banking UOB Leong Yung Chee (kiri) didampingi Head of Sector Solution Group & Global Financial Institution Group UOB Lim Lay Wah menjawab pertanyaan dalam UOB Corporate Day 2024 di Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (14/8/2024)/Bisnis-Hendra Wibawa

Bisnis.com, KUALA LUMPUR – UOB Group fokus menggarap pasar wholesale banking di China dan Asia Tenggara (Asean) pada 2026, seiring dengan kuatnya arus konektivitas antara keduanya.

Group Chief Financial Officer UOB Lee Wai Fai mengatakan bahwa kedua kawasan itu memiliki kebutuhan besar kredit korporasi dan institusi keuangan dalam jangka panjang.

Menurutnya, layanan wholesale banking UOB akan beralih ke perdagangan dan manajemen kas, dengan memanfaatkan platform produk secara maksimal.

“Fokus [kami] pada kredit berkualitas di tengah ketidakpastian ekonomi,” katanya dalam UOB Corporate Day 2024 di Kuala Lumpur, Rabu (14/8/2024).

Pada 2026, dia menyatakan arus perdagangan Asean mencapai US$4,6 triliun. Dengan besarnya arus perdagangan itu, tegasnya, sudah tepat jika UOB Group memanfaatkannya untuk menggerakkan bisnis wholesale banking.

Menurutnya, UOB akan mengalihkan layanan wholesale banking yang membidik korporasi dan institusi keuangan ke perdagangan, kas, dan perbendaharaan yang didorong oleh kuatnya aliran konektivitas antara Asean dan China.

Pada 2026, sekitar 20% dari pinjaman wholesale banking UOB akan berasal dari Asean-4 terdiri atas Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. “Target itu naik daripada 2023 hanya sebesar 14% untuk pasar Malaysia, Indonesia dan Vietnam,” paparnya.

Selain itu, pendapatan wholesale banking UOB Group sebanyak 25% akan berasal dari Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam pada 2026. Target tersebut naik daripada 2023 yang hanya sebesar 21%.

Akan tetapi, Lee menyatakan UOB Group akan menghadapi tantangan yang tidak kecil. Salah satunya adalah biaya menjalankan bisnis anak perusahaan lebih tinggi di Malaysia, Indonesia, dan Thailand karena persyaratan regulasi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini