Danamon (BDMN) Ungkap Langkah Himpun Tabungan Nasabah Saat Likuiditas Ketat

Bisnis.com,14 Agt 2024, 20:53 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Gedung Bank Danamon/danamon.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengungkapkan strategi dalam mengerek pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) saat kondisi likuiditas pasar tengah mengetat.

Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon, Ivan Jaya mengatakan bahwa per semester I/2024, pertumbuhan DPK secara tahunan (year-on-year/yoy) telah berada pada rentang target 15-20% yang ditetapkan perseroan.

“Namun, kita juga mengetahui bahwa kondisi likuiditas terutama yang ada di market itu juga mengetat. Sehingga kita juga harus berperan atau mempunyai strategi dalam menumbuhkan DPK atau total dana kelolaan,” katanya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2024).

Ivan menjelaskan, strategi pertama yang dilakukan ialah menyediakan solusi bagi masing-masing segmen nasabah yaitu Danamon Privilege untuk nasabah prioritas dan Danamon Optimal berupa produk dan fitur baru.

Pihaknya kali ini tengah menggalakkan tabungan DL Pro yang memungkinkan transaksi valuta asing 9 mata uang sekaligus dalam satu tabungan.

Selanjutnya untuk langkah kedua, Bank Danamon juga tetap memaksimalkan layanan lain, misalnya dengan merambah ekosistem haji dan umroh.

“Sebagai contoh, kami sudah bekerjasama dengan lebih dari 60 travel agents, sehingga ini juga merupakan strategi yang baik karena dengan travel agent-travel agent tersebut bisa membantu kami untuk mendapatkan nasabah baru, membuka tabungan,” tandas Ivan.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) senilai Rp1,5 triliun sepanjang semester I/2024.

Sebagai informasi, pada periode yang sama tahun lalu atau semester I/2023 Bank Danamon melaporkan laba bersih senilai Rp1,57 triliun. Sementara, pada kuartal I/2024 laba BDMN tercatat Rp831,24 miliar.

Finance Director Bank Danamon Muljono Tjandra mengatakan pada paruh pertama tahun ini, perseroan juga mencatatkan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) senilai Rp4,3 triliun atau tumbuh 10% secara tahunan (YoY) dengan pendapatan operasional naik 8% menjadi Rp9,4 triliun.

 "Hal itu didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik 5% YoY sejalan dengan pertumbuhan kredit pada semester I/2024. Selain itu, fee based income naik 21%," ujarnya dalam konferensi pers kinerja semester I/2024 Bank Danamon, Selasa (30/7/2024).

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank Danamon menghimpun Rp146,1 triliun atau naik 15% YoY. Muljono menyebutkan DPK perseroan didominasi oleh time deposit yang naik menjadi Rp79 triliun dari Rp56 triliun secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini