Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) menargetkan pendapatan premi kesehatan mencapai Rp100 miliar pada tahun 2024, naik 44,9% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp69 miliar.
Hingga Juni 2024, ACPI telah mencatatkan pendapatan premi untuk asuransi kesehatan sebesar Rp54,8 miliar, meningkat 53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp35,8 miliar.
Wakil Presiden Direktur ACPI, Nico Prawiro, menyatakan keyakinannya terhadap proyeksi pertumbuhan premi asuransi kesehatan pada tahun ini. "Berdasarkan proyeksi industri dan hasil kinerja di 2023, kami optimistis akan ada pertumbuhan premi di tahun 2024 ini," ujar Nico kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024).
Namun, seiring dengan inflasi biaya medis yang terjadi pada paruh pertama 2024, ACPI telah melakukan penyesuaian iuran. Nico menjelaskan bahwa penyesuaian tarif premi kesehatan dilakukan berdasarkan data klaim dari klien. "Jika rasio klaim bagus, harga premi juga akan berbeda dibandingkan dengan yang memiliki rasio klaim tinggi. Kenaikan premi kesehatan rata-rata berkisar antara 10-20%," tambahnya.
Selain itu, ACPI mencatat penurunan pembayaran klaim hingga Juni 2024 sebesar 28% menjadi Rp30 miliar, dibandingkan Rp42 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Menghadapi tantangan inflasi medis dan menurunnya daya beli masyarakat, ACPI menerapkan sejumlah strategi. Pertama, ACPI lebih selektif dalam menerima bisnis asuransi kesehatan dengan menerapkan prinsip underwriting yang ketat, termasuk mensyaratkan broker dan agen untuk menyampaikan informasi klaim secara rinci. Jika data klaim tidak tersedia, maka preexisting condition akan diberlakukan minimal selama tiga bulan.
Kedua, ACPI melibatkan reasuransi dalam penetapan premi, terutama untuk kelompok peserta dengan jumlah lebih dari 1.000 orang dan premi di atas Rp5 miliar, yang memerlukan persetujuan dari reasuransi.
Ketiga, ACPI meningkatkan produksi melalui penjualan langsung (direct sales). Terakhir, ACPI juga menyediakan program kesehatan (wellness program) bagi peserta asuransi. "Kami menyediakan health talk dan membuat infografis bekerja sama dengan rumah sakit rekanan sebagai program pencegahan," tutup Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel