Pengamat Buka-bukaan soal Peluang Besar Asuransi Khusus UMKM

Bisnis.com,20 Agt 2024, 17:47 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi asuransi/Reuters-Jonathan Bachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengungkap asuransi khusus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peluang yang besar di Indonesia. Terlebih dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, baru 10% yang telah mengadopsi asuransi.

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman mengatakan produk asuransi UMKM masih banyak peluang, karena penetrasi pasar yang rendah. Menurutnya, dari beberapa pelaku usaha yang mengadopsi asuransi, itu pun karena kewajiban pembiayaan bank. 

“Selain itu, digitalisasi dan inovasi. Pengembangan produk asuransi digital dapat membantu memperluas jangkauan asuransi dengan biaya yang lebih rendah dan akses yang lebih mudah bagi UMKM,” kata Wahyudin kepada Bisnis pada Selasa (20/8/2024). 

Wahyudin mengatakan asuransi UMKM juga memiliki peluang yang besar karena adanya dukungan Pemerintah. Dukungan tersebut, kata dia, termasuk program subsidi premi asuransi yang mana dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk mengadopsi asuransi.

Dia menjelaskan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atas gagal bayar debitur ditangani hanya dua perusahaan yakni PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) atas penunjukan khusus dari negara.

Sementara, asuransi UMKM yang ditangani pihak swasta dan lainnya adalah terhadap risiko kebakaran untuk kios/ruko atau gerobak dan juga gangguan usaha akibat kebakaran tersebut atau dalam bentuk asuransi mikro.

Dari sisi proyeksi, Wahyudin mengatakan pertumbuhan asuransi atau asuransi mikro untuk UMKM dalam lima tahun ke depan akan berkembang pesat seiring dukungan regulator dan kesadaran berasuransi. 

Termasuk asuransi bencana, kebakaran, gangguan usaha, serta  adanya kewajiban asuransi syariah bagi yang ingin mengurus sertifikat halal. Sementara untuk tantangan yang masih terjadi ke depan adalah tingkat kesadaran para UMKM untuk berasuransi. 

 “Selain dengan alasan ketidaktahuan penting-nya asuransi, keterbatasan dana dan modal dan kebutuhan akan asuransi menjadi pilihan yang tidak diperhitungkan karena belum merasakan manfaatnya,” kata Wahyudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini