Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan atau multifinance milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance mengungkap tantangan yang dihadapi perusahaan pembiayaan pada 2024 ini.
"Tahun 2024 menghadirkan baik tantangan maupun peluang yang signifikan bagi WOM Finance. Tantangan yang dihadapi adalah kondisi ekonomi global yang tidak stabil, persaingan yang semakin ketat hingga transformasi digital yang semakin cepat," kata Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi kepada Bisnis, Selasa (20/8/2024).
Sebagai strategi untuk menghadapi tantangan tersebut, Cincin menjelaskan WOM Finance terus mengembangkan platform digital untuk mempermudah proses pengajuan dan pencairan kredit, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Strategi lainnya, lanjutnya, adalah dengan terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti dealer kendaraan, e-commerce, dan lembaga keuangan lainnya untuk memperluas jaringan distribusi dan menjangkau lebih banyak konsumen.
"Dan yang tak kalah penting adalah perusahaan terus meningkatkan sistem penilaian kredit dan manajemen risiko untuk meminimalkan potensi kerugian," urainya.
Cincin melanjutkan, dalam mendukung pertumbuhan bisnis, pihaknya juga telah mempersiapkan beberapa strategi, di antaranya dengan mengembangkan produk-produk pembiayaan yang lebih inovatif dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap segmen.
Kemudian, WOM Finance juga meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen dengan mempercepat proses pengajuan dan pencairan serta memberikan kemudahan dalam pembayaran.
"Selain itu, perusahaan pun melakukan penetrasi pasar baru dengan membuka cabang atau titik layanan baru di daerah-daerah dengan potensial untuk terus memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat," kata Cincin.
Adapun pada semester I/2024 ini WOM Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebanyak Rp2,7 triliun. Kontributor terbesar dalam pembiayaan konsumen adalah pembiayaan multiguna mobil dan motor.
"Perusahan menilai setiap jenis pembiayaan memiliki tantangannya tersendiri, namun dengan strategi dan implementasi yang tepat, perusahaan optimis prospek terhadap kebutuhan pembiayaan di Indonesia masih relatif baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel