Bisnis.com, JAKARTA - Potensi penurunan suku bunga The Fed terbuka seiring dengan laju moderat inflasi AS pada Juli 2024 serta perlambatan inflasi tahunan. Begitu pula dengan peluang BI Rate sejalan dengan kondisi pasar keuangan global yang membaik. Lalu, bagaimana prospek saham perbankan di tengah potensi penurunan suku bunga?
Tim Analis JP Morgan Sekuritas dalam riset terbaru menyematkan sejumlah saham emiten bank dari daftar top picks seiring dengan pelebaran ruang penurunan suku bunga. JP Morgan menyatakan Indonesia akan menjadi salah satu negara emerging market yang diuntungkan oleh pemangkasan suku bunga The Fed.
"JPM [JP Morgan] memprediksi penurunan suku bunga The Fed 50 basis poin [bps] pada September dan 50 bps lagi pada November," tulis tim Analis JP Morgan.
Kemudian, BI diprediksi memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 50 bps pada periode September-Desember tahun ini dan melakukan penurunan 50 bps kembali pada semester I/2025.
JP Morgan pun meyakini sejumlah sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, seperti bank, properti, dan otomotif akan mendapatkan benefit dari kebijakan pelonggaran moneter itu.
Tim JP Morgan cenderung memilih sektor perbankan dan properti di tengah ruang pemangkasan suku bunga acuan. Sektor itu dinilai lebih menarik dibandingkan dengan sektor otomotif yang dibayangi oleh mengetatnya kompetisi di pasar kendaraan roda empat. Saham perbankan yang masuk dalam top picks dari JP Morgan di antaranya BBCA, BMRI, BBRI, dan ARTO.
JP Morgan menilai margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebagian besar bank-bank di Indonesia tidak akan mengalami kenaikan saat terjadi pemangkasan bunga, tetapi perbankan bisa diuntungkan dari kondisi perbaikan likuiditas dan capital flow.
Menurut JP Morgan BBRI merupakan salah satu bank yang bisa mengalami perbaikan margin karena porsi tertinggi dari komposisi fixed loan yield berasal dari segmen mikro dan akan diuntungkan dari pemangkasan suku bunga seiring dengan penurunan biaya dana [cost of fund].
"Kami juga meyakini long duration assets seperti perusahaan berbasis internet dan bank digital mendapatkan benefit dari tren suku bunga yang lebih rendah. GOTO dan ARTO adalah pilihan kami dalam hal ini."
Selain empat emiten bank, saham yang masuk dalam daftar pilihan JP Morgan yaitu UNTR, ISAT, GOTO, MAPI, CTRA, dan PWON.
Maybank Sekuritas Indonesia dalam risetnya juga menulis perbankan dalam negeri bakal diuntungkan saat The Fed mulai memangkas suku bunganya, sejalan dengan penguatan rupiah dan pelebaran margin bunga.
"Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa bank-bank besar Indonesia akan memperoleh manfaat paling besar dari potensi masuknya modal asing," tulis tim analis Maybank Sekuritas.
Dari sisi kredit, Maybak Sekuritas memprediksi pertumbuhan pada akhir tahun berada di kisaran 10%, melambat dari realisasi pada semester I/2024 yang sebesar 12,4% YoY sejalan dengan pengetatan loan to deposit ratio (LDR) ke level 85,8% pada Juni 2024.
Saham perbankan pilihan Maybank Sekuritas yaitu BMRI (TP: 7.000), BBCA (TP: 10.450), BRIS (TP: 2.800), BBNI (TP: 5.900), dan BBRI (TP:5.525).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel