Siap-Siap, Jago Rilis Produk 'Mesin Pencetak' Cuan Terbaru

Bisnis.com,22 Agt 2024, 10:30 WIB
Penulis: Hendri T. Asworo
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. diketahui tengah menyiapkan sinergi dengan TikTok Indonesia untuk memperluas lini bisnis di ekosistem digital. Kongsi ini akan mempertebal pundi-pundi margin bank berkode saham ARTO itu.

Dirut Bank Jago Arief Harris Tandjung mengungkapkan bahwa manajemen terus meningkatkan kolaborasi bisnis dengan TikTok bersama dengan induk usahanya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

“Kami selalu terus-menerus meningkatkan kolaborasi bisnis dengan TikTok bersama dengan GOTO,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/8/2024).

Seperti diketahui, TikTok mengakuisisi saham mayoritas Tokopedia yang dimiliki oleh GOTO pada tahun lalu. Hal itu dilakukan untuk ‘melegalkan’ bisnis di sektor perdagangan elektronik (e-commerce).

TikTok menguasai 75,01% saham Tokopedia, sedangkan GOTO memegang 24,99%. Namun, tidak ada dilusi meski Tokopedia melakukan penggalangan dana pada masa depan.

Adapun GOTO merupakan pemegang saham ARTO lewat PT Dompet Karya Anak Bangsa dengan porsi kepemilikan 21,4%.

Arief mengungkapkan pihaknya tengah mempersiapkan produk yang akan diluncurkan secara bertahap pada kuartal IV. Namun, dia enggan mengungkapkan produk tersebut.

“Ada beberapa produk yang akan diluncurkan bertahap pada kuartal IV nanti. Saya belum bisa mendahului sampai nanti setelah official di-launch,” terangnya.

Saat ditanya apakah TikTok akan melakukan investasi di ARTO seperti yang dilakukan oleh GOTO, Arief menyampaikan belum ada rencana itu. “Soal TikTok masuk ke Jago sebagai pemegang saham, sampai saat ini tidak ada rencana seperti hal tersebut,” jelasnya.

Dari sisi kinerja, pada semester I/2024 Bank Jago meraup laba Rp49,96 miliar, naik 23,32% secara tahunan (year-on year/YoY). Sinergi dengan ekosistem GOTO dan Bibit disebut-sebut ikut mengerek kinerja ARTO.

Nasabah funding melalui Aplikasi Jago tercatat telah mencapai lebih dari 10 juta. Jika dihitung termasuk nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.

Mitra ekosistem strategis, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, disebutkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago. Salah satunya nampak dari nasabah funding yang sebanyak 66% berasal dari mitra ekosistem.

Mengutip laporan keuangan, kinerja intermediasi ARTO pada paruh pertama tahun ini solid. Bank yang dimiliki oleh bankir senior Jerry Ng ini tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp15,67 triliun pada semester I/2024, tumbuh 40,14% YoY.

Pada saat bersamaan, Bank Jago mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp14,80 triliun, naik 46,72% YoY. Pertumbuhan simpanan tertinggi terjadi pada deposito disusul giro dan tabungan.

Berdasarkan komposisi DPK, dana murah (current account saving account/CASA) mengambil pangsa 61,17% atau setara dengan nominal Rp9,05 triliun. Raupan CASA itu naik 25,75% YoY.

Adapun, non-performing loan/ NPL net ARTO berada pada level 0,01% dan NPL gross pada level 0,38% pada semester I/2024. Net interest margin (NIM) ARTO juga mengalami kontraksi ke level 7,32% dari posisi 10,46% pada semester I/2023.

Total aset Bank Jago sebesar Rp24,24 triliun pada semester I/2024, naik dari posisi Rp21,29 triliun pada akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini