Bisnis.com, JAKARTA — PT Axa Financial Indonesia (AFI) menetapkan target tinggi untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa nomor satu di Indonesia dalam segmen keagenan.
Sebagai gambaran saat ini dari sisi aset, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memegang posisi teratas dengan total kekayaan sebesar Rp62,77 triliun per Juni 2024, diikuti oleh PT Prudential Life Assurance (Rp59,37 triliun), PT Indolife Pensiontama (Rp57,78 triliun), PT AIA Financial (Rp41,04 triliun), dan PT Axa Mandiri Financial Services (Rp40,27 triliun).
Dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis pada Senin (19/8/2024) di Axa Tower, Kuningan, Jakarta, Presiden Direktur PT Axa Financial Indonesia, Niharika Yadav, mengungkapkan bahwa target utama perusahaan adalah menjadi pemimpin pasar di industri asuransi jiwa dari keagenan. "Nomor satu, harus [targetnya]," tegas Niharika.
Meski demikian, Niharika menjelaskan bahwa dalam jangka pendek, Axa Financial Indonesia menargetkan untuk masuk lima besar pemain asuransi pada 2025. Sementara itu, pada 2029-2030, perusahaan ini berharap dapat menduduki posisi tiga besar.
Niharika menekankan pentingnya membangun citra Axa Financial Indonesia yang sejalan dengan reputasi global Axa sebagai perusahaan asuransi yang bertanggung jawab, tidak hanya terhadap pelanggan dan karyawan, tetapi juga terhadap masyarakat. "Saya ingin citra Axa Financial Indonesia sama seperti Axa secara global di Indonesia," ujarnya.
Niharika mengakui bahwa mencapai target ini memerlukan waktu dan upaya berkelanjutan. Pertumbuhan perusahaan saat ini merupakan hasil dari transformasi yang dimulai pada 2019. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, Axa Financial Indonesia terus fokus pada ekspansi ke kota-kota yang belum terjangkau, seperti Medan, Batam, dan Balikpapan, serta memperkuat kehadiran di pasar-pasar kuat seperti Bali.
Selain itu, perusahaan juga menekankan pentingnya kualitas dalam operasionalnya, termasuk dalam hal pengembangan agen. Niharika menjelaskan bahwa perusahaan lebih memilih memiliki agen yang profesional dan terlatih daripada jumlah agen yang besar namun kurang produktif. "Saya mungkin akan memiliki 20.000 agen, tapi semuanya akan menjadi profesional, produktif, terlatih, dan sangat profesional untuk memberikan layanan terbaik," jelasnya.
AXA Financial Indonesia juga fokus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan harapan dapat mendorong minat berasuransi dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan. "Kami akan terus melakukannya dengan fokus, dan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di pasar. Harus bisa, pasti bisa," pungkas Niharika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel