Adu Laba 4 Bank Terbesar RI (BRI, Mandiri, BNI, BCA) Semester I/2024, Siapa Paling Moncer?

Bisnis.com,26 Agt 2024, 12:00 WIB
Penulis: Arlina Laras
Logo empat bank jumbo di Indonesia: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri.

Bisnis.com, JAKARTA – Empat bank jumbo Tanah Air alias KBMI IV, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah merilis laporan keuangan semester I/2024. Bank mana yang membukukan laba paling moncer?

Adapun, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi bank besar RI untuk berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan, 

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK per Juni 2024, dalam enam bulan pertama 2024, kelompok bank ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp89,96 triliun atau tumbuh 8% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp83,29 triliun. Sementara itu, selama sebulan laba mengalami kenaikan Rp18,22 triliun.

Pada periode yang sama, penyaluran kredit oleh big bank pun telah mencapai Rp3.911,58 triliun, naik 14,95% yoy dibandingkan dengan sebelumnya Rp3.402,82 triliun. Penyaluran kredit untuk kelompok bank ini juga menyentuh 52,31% dari total kredit industri. 

Untuk himpunan DPK oleh bank jumbo per Juni 2024 mencapai Rp4.562,68 triliun atau secara komposisi mencapai 52,41%  dari total DPK secara industri.

Seiring dengan kenaikan kredit, alhasil total aset big bank menyentuh Rp6.011,07 triliun per Juni 2024, naik 8,76% yoy dari Rp5.527,13 triliun dengan porsi hampir menyentuh separuh dari total aset perbankan yakni 49,89%. 

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae sempat mengungkapkan target laba bagi bank jumbo pada 2024 adalah sebesar Rp177,75 triliun dengan target kredit Rp3.983 triliun atau tumbuh 8,5% (YoY).

Dia menilai pertumbuhan kredit tersebut didukung dengan kemampuan likuiditas bank yang relatif terjaga dengan rasio-rasio likuiditas relatif jauh di atas ketentuan.

“Pertumbuhan kredit tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan menunjukkan dukungan serta komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

Laba BNI 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) membukukan laba bersih senilai Rp10,7 triliun pada semester I/2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, laba ini tumbuh 3,8% secara tahunan (YoY) dari Rp10,3 triliun. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan perolehan laba bersih tersebut didukung akselerasi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi penyaluran kredit dan transaksi nasabah, maupun momentum perbaikan kualitas aset yang terjaga. 

“Pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal II/2024,” ujarnya dalam Konferensi Pers Semester I/2024, Kamis (22/8/2024).  

Tercatat, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit per Juni 2024 sebesar 11,7% YoY menjadi Rp727 triliun, meningkat dibandingkan pertumbuhan kredit di kuartal pertama yang sebesar 9,6% YoY. 

Sementara itu, himpunan DPK tercatat tumbuh 0,96% YoY dari Rp765 triliun menjadi Rp772,32 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 2,51% yoy menjadi Rp545,69 triliun dari sebelumnya Rp532,34 triliun.

Laba BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar Rp29,92 triliun pada kuartal II/2024. Angka ini tumbuh 0,95% YoY dari Rp29,42 triliun. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kinerja laba bank tidak lepas dari penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh dobel digit. 

BRI telah menyalurkan kredit Rp1,336,78 triliun pada kuartal II/2024 tumbuh 11,2% secara tahunan (year on year/yoy). 

"Ini salah satu bentuk dukungan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, khususnya di segmen UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah]," ujar Sunarso dalam paparan kinerja pada Kamis (25/7/2024). 

Penyaluran kredit BRI memang mayoritas menyasar segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,96%. Kemudian, pertumbuhannya laba ditopang oleh DPK yang bertumbuh 11,6% yoy menjadi Rp1.389,66 triliun. 

Adapun, pendanaan bank didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp877,89 triliun, tumbuh 7,7% yoy. Porsi dana murah bank mencapai 63,17% per Juni 2024. 

"Yang mendukung pencapaian dana murah adalah kami memiliki implementasi hybrid bank yang disalurkan lewat Agen BRIlink dan ada superapp BRImo," kata Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini